Ikan jenis berisiko jika dikonsumsi anak, menurut medis ikan jenis ini, menurut penjelasan medis mengandung zat tertentu yang berpotensi berbahaya.
Ikan hiu termasuk predator besar yang hidup lama, sehingga cenderung menumpuk zat berbahaya, seperti merkuri, arsenik, kadmium, timbal, dan PCB (polychlorinated biphenyls).
Paparan zat-zat tersebut dapat memperlambat perkembangan motorik dan kemampuan belajar anak. Selain itu, senyawa berbahaya ini berpotensi mengganggu pertumbuhan fisik, sistem kekebalan tubuh, serta fungsi hormon dan beberapa organ tubuh anak.
Akibatnya, anak berisiko mengalami keterlambatan perkembangan dan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk peningkatan risiko kanker atau penyakit jantung.
Selain risiko kandungan zat berbahaya, ikan hiu juga dapat memicu alergi pada sebagian anak.
Jika pengolahannya tidak higienis, bakteri atau parasit berbahaya bisa ikut terkonsumsi dan membahayakan kesehatan anak.
Sebelum memasukkan ikan hiu ke dalam menu keluarga, sebaiknya pertimbangkan kembali risiko di atas.
Lebih baik, pilih jenis seafood lain yang lebih aman untuk anak dan pastikan proses pengolahan dilakukan secara higienis untuk mencegah risiko penyakit akibat bakteri atau parasit.
Anda bisa menyajikan makanan laut lainnya yang lebih bermanfaat dan terbukti aman dikonsumsi anak-anak.
Beberapa pilihan yang direkomendasikan antara lain, ikan teri, kakap, kembung, bandeng, salmon, dan udang, cumi-cumi.
Makanan laut di atas relatif rendah kandungan merkuri dan aman untuk dikonsumsi anak-anak, sekaligus kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan mereka.
Makanan laut kaya akan protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3 yang penting untuk mendukung perkembangan otak, penglihatan, sistem kekebalan tubuh, serta pertumbuhan tulang dan otot anak.
Memberikan makanan laut yang tepat bisa membantu anak tetap sehat dan aktif setiap hari. dikutip dari alodokter.com