SuaraIndonesia1,Tenggarong, Kaltim – Penagih utang berinisial RZ (21), korban pembacokan di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), akhirnya nyawanya tak tertolong.
Akhirnya korban penagih utang meninggal dunia setelah mengalami masa kritis sekitar enam jam jam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong Seberang akibat luka bacokan yang sangat parah sehingga nyawanya tak tertolong.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubag Humas Polres Kukar, AKP I Ketut Kartika saat dikonfirmasi awak media. Iya meninggal mas pukul 19.00 WITA tadi,” kata dia.
Baca: Bupati dan Sekda Penajam Paser Utara Ditangkap KPK
Dia mendapatkan laporan korban meninggal dunia dari anggota Satreskrim Polres Kukar yang bertugas memantau di RSUD AM Parikesit. Dapat dari anggota yang tugas memantau di sana tadi,” ungkapnya. Ia menjelaskan, luka yang paling parah berada di bagian kepala dan perut sehingga usus korban terburai.
“Jadi tadi sejak masuk RS sekitar enam jam korban kritis,” ujarnya. Dengan meninggal dunianya korban, kata dia, pasal yang disangkakan ke pelaku yakni CT (31) akan dinaikkan dan dikenakan pasal 351 ayat (2) dan (3) dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun,karena sampai korban meninggal dunia,” ucapnya.
Warga Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) digegerkan adanya peristiwa pembacokan terhadap seorang penagih utang oleh warga setempat berinisial C.
Insiden pembacokan tersebut terjadi pada hari Selasa (11/1/2022) sekira pukul 13.00 WITA di salah satu Blok RT 18, eks Perumahan Tanjong RT 18, Jalan Usaha Tani, Kelurahan Mangkurawang.
Salah seorang saksi yang juga warga setempat, Melandi menerangkan, pada saat itu dirinya sempat mendengar orang teriak-teriak yang dikiranya hanya perkelahian biasa. Saya kira tetangga kelahi biasa, jadi saya biarkan saja,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media Kamis (13/1/2022)
Namun, suara yang ia biarkan itu bersumber dari aksi pembacokan yang mengakibatkan korban jiwa seorang penagih utang yang bekerja dari salah satu koperasi.
“Pas saya keluar dikirai berkelahi pakai lading (pisau), jadi rencana mau melerai, tapi sekalinya pakai mandau akhirnya mundur. Pas datang di situ, pelaku ini sudah lewat dengan santai, dimarahi mama jua tadi, kata mama ke pelaku kenapa kita bikin anak orang seperti itu. Tega betul,” jelasnya.
Tapi, kata dia, si pelaku diam saja lewat sambil masukan mandau dengan sarung. Dan saat dirinya mendatangi korban, dirinya melihat korban sudah tergeletak. Saya mencoba untuk diajak bicara dia masih bisa ngomong,” katanya.
Ia menerangkan, yang ia lihat luka korban berada di bagian tengkuk sekitar leher dan punggung, kemudian di kepala serta perut. Tak hanya itu, kata dia, kelingking kaki kiri juga nyaris putus.
“Sempat teriak-teriak juga panggilkan ambulans, baru orang-orang pada keluaran,” katanya. Melandi menuturkan, informasi yang ia dapat kabarnya peristiwa tersebut berkaitan soal utang piutang.
“Masalahnya tadi sempat dengar, masalah utang. Posisinya, si ibu ini punya utang dan jatuh temponya besok, tapi anak ini nagih hari ini, sampai sempat di-chat itu, katanya ibu yang temanan dengan ibunya pelaku ini, dimaki-maki, bahkan sampai disumpahi satu keluarga di-chat.
Mungkin gara-gara itu, ibu ini lapor ke suaminya, mungkin itu yang mengakibatkan kejadian tersebut,” tuturnya. Dia menjelaskan, korban dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 13.00 WITA dan pelaku sudah menyerahkan diri ke polisi. Infonya menyerahkan diri ke kantor polisi, dari keterangan dari polisi sudah ada laporan,” ucapnya. (bbm)*