Pasaman Barat-Suaraindonesia1, Mahasiswa KKN STAI-YAPTIP Pasaman Barat mengadakan aksi sosial penggalang dana untuk membantu korban bencana alam banjir di Jorong Harapan, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau. Musibah banjir tersebut merendam beberapa rumah warga didaerah itu.
“Galangan aksi dana ini dilakukan bersama kawan-kawan mahasiswa, tujuan kita agar bisa membantu meringankan beban para korban yang dilanda musibah banjir,”kata ketua kelompok tiga di Jorong Tinggam, Mahasiswa KKN Orizal, Kamis (17/2/2022).
Baca: Wakapolda Jatim di Sidoarjo Ikuti Zoom Meeting Presiden, Terkait Percepatan Vaksinasi
Ia mengatakan, Kami dari mahasiswa KKN kelompok tiga ini sepakat menggalang dana untuk korban bencana alam banjir dibeberapa titik seperti pasar talu dan pasar tinggam talu.
Baca: GGC Kemala Beri Dukungan Kepada Risal Pou Menuju Pilkada 2024
Lanjutnya, dana yang terkumpul dari penggalangan ini, kami serahkan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam banjir tersebut dan kami serahkan secara simbolis melalui Bamus Nagari setempat.
“Dengan sedikit bantuan ini semoga dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam banjir melanda beberapa hari yang lalu,”katanya.
Sementara itu, Koordinator Mahasiswa KKN Wahyu mengatakan, penggalangan dana dari kawan-kawan mahasiswa di Jorong Harapan Kenagarian Sinuruik khususnya kelompok tiga ini, ia sangat mengapresiasi karena bergerak dengan sigap dan tanggap, mengerti membaca situasi serta mengerti cara bersosialisasi dengan masyarakat.
“Saya dan kawan-kawan mahasiswa KKN se-Kecamatan Talamau dapat seperti itu dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan disekitar,”katanya.
Tempat terpisah, Wali Nagari Persiapan Harapan, Rifki Supri mengatakan, pengalangan dana yang diperkasai dari mahasiswa kkn stai-yaptip yang melaksanakan kkn di jorong harapan tinggam yang dilaksanakan di pasar tinggam dan pasar talu.
“Terimaksih kepada mahasiswa kkn stai-yaptip Pasbar telah ikut serta membantu masyarakat terdampak banjir. Dana sumbangan dari mahasiswa ini nantinya akan dipergunakan untuk keperluan warga yang terdampak musibah bencana banjir,”katanya
Ia menjelaskan, kejadian bencana alam banjir, bencana banjir terjadi pada hari minggu kemaren debit airnya didaerah persawahan petani mencapai 1,2 meter, sementara didaerah perkampungan mencapai 1,8 hingga 2 meter.
Persawahan yang terdampak akibat banjir 12 hektar yang terbenam mulai dari mulai dari jam 6 sore sampai subuh.dari 12 hektar tersebut terdapat 4 hektar umur 1 bulan dipastikan tidak dapat berfungsi lagi.
“Sedangkan pada daerah pemukiman warga tedampak 60 rumah terendam banjir selama lebih kurang 18 jam, yang dihuni sebanyak 100 kk,”katanya. (*)