SuaraIndonesia1 – Kaltim, Anak buah kapal (ABK) berbendera Vietnam positif Covid-19 yang harus dirawat di RSUD AW Sjachranie Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah menjadi dua orang. Sebanyak 18 orang lainnya menjalani isolasi di dalam kapal.
ABK asal vietnam itu harus dievakuasi setelah tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda memeriksa kesehatan mereka. “Iya benar. Gejalanya sama, sesak napas. Gejala Covid pada umumnya,” kata Kepala KKP Kelas II Samarinda Solihin saat dikonfirmasi awak media, Kamis (9/12).
Solihin menjelaskan, sudah 2 dari 20 ABK Vietnam yang terkonfirmasi positif Covid-19 kini dalam perawatan tim medis rumah sakit di Samarinda. Akhirnya satu ABK ini diputuskan juga untuk dievakuasi. Jadi dua ABK yang dirawat,” ujar Solihin.
Baca: Kapolri: Buku ‘Bhayangkara Sejati Mengabdi tanpa henti’ Jadi Renungan Polri untuk Jadi Lebih Baik.
Terpisah, Kepala Instalasi, Humas dan PKRS RSUD AW Syachranie Samarinda dr Arysia Andhina membenarkan ABK itu dirawat di RSUD AW Sjachranie. “Benar. Masuk Ruang Tulip,” jelasnya.
Ruang Tulip di RSUD AW Sjachranie milik Pemprov Kalimantan Timur itu memang dikhususkan sebagai ruang rawat inap isolasi penyakit menular, seperti Covid-19, sejak awal pandemi. Rinciannya (tentang kondisi pasien tersebut) masih saya konfirmasikan,” sebut Arysia.
Diberitakan sebelumnya, kapal jenis motor vessel (MV) berbendera Vietnam dengan 22 ABK asal Vietnam yang berlayar dari Vietnam dilarang berlayar ke Samarinda, Kalimantan Timur, setelah 20 ABK dinyatakan positif Covid-19 hasil tes PCR pada 6 Desember 2021.
Kapal itu kini lepas jangkar di perairan Muara Berau, Kutai Kartanegara, masih di Kalimantan Timur. Total 20 ABK berada di atas kapal. Dua diantaranya mengantongi hasil negatif dan 18 lainnya positif Covid-19. Mereka harus menjalani isolasi dengan pengawasan keagenan kapal.
Kita akan mengawasi dan ini di bawah pengawasan KSOP dan Poliaryd Samarinda,” ucap Solihin. Adpun para ABK yang dinyatakan positif tetap berada diatas kapal untuk menjalani isolasi mandiri. Sedangkan Abk yang negatif Covid-19 ditempatkan diruang terpisah.
Agar tidak mealnggar kata Solihij posisi kapal harus jahu dari pelabuhan, supaya tidak ada orang yang naik dan turun nantinya.