SuaraIndonesia1.id, Sendawar, – Dalam sepekan curah hujan dengan insensitas tinggi di KabupatenKutai Barat (Kubar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membuat disejimblah pemukiman penduduk di beberapa Kecamatan saat ini mulai terendam banjir.
Diantaranya banjir yang cukup parah meredam jalan poros Trans Kalimantan tepatnya di Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang, disebabkan meluapnya air dari Sungai Nayan.
Saat ini 74 rumah dari empat RT di Kampung Muara Tae, Kecamatan
Jempang, terendam banjir akibat hujan sejak Jumat (4/3/2022) malam hingga Sabtu dini hari.
Baca: Si Jaga Merah Satroni Pasar Segiri Samarinda, 14 Kios Hangus
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Kampung Muara Tae Yohanes Kismanto, dirinya menuturkan air mulai masuk ke rumah warga sejak subuh.
“Hujan deras mulai Jumat malam, pukul 23.00 wita dan berlangsung hingga Sabtu dinihari. Sedangkan air mulai masuk ke rumah warga sejak pukul 05.00 subuh tadi,” ujarnya, Sabtu malam.
Kismanto menjelaskan , air pertama kali masuk ke rumah warga di RT 01 karena
posisinya selain dekat dengan Sungai Nayan juga lebih rendah ketimbang RT lainnya, sehingga kedalaman air di RT 01 tersebut sekitar 120 cm.
Menurutnya, secara perlahan air terus mengalir yang kemudian merambah ke
pemukiman warga di RT 02, RT 03, dan RT 04. Ketinggian air yang paling dangkal
Akibat bencana tersebut, sebagian warga terpaksa mengungsi dan sebagian lainnya memilih bertahan di rumah sambil menunggu surutnya air.
Kepada warga yang memilih bertahan, Kismanto mengimbau agar warga mengungsi karena masih ada potensi air naik mengingat hujan masih diprakirakan turun lagi berdasarkan ramalan cuaca BMKG
“Saat ini kami membuka dua dapur umum karena korban banjir tidak bisa memasak akibat rumah mereka terendam banjir. Dapur umum yang pertama dibuka di rumah Kepala Kampung Muara Tae, dapur umum kedua berada di rumah saya,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini bantuan yang dibutuhkan warga adalah bahan makanan maupun makanan siap saji, karena warga korban banjir tidak bisa ke ladang.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Jumat, 4 Maret sebelumnya telah mengingatkan bahwa kawasan tersebut berpotensi terjadi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir, sehingga semua pihak diminta waspada. (bbm)