Bertempat di Hotel Apurva Kempinski Nusa Dua Bali, Panglima Tentara se-ASEAN, berkumpul menggelar ASEAN Chiefs of Defence Force Meeting (ACDFM), Rabu 7 Juni 2023.
Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Yudo Margono, selaku chairmanship pada ACDFM tahun 2023 ke-20 tahun 2023 mengatakan, tema yang diangkat yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of growth” dan untuk ACDFM, yang berada pada pilar keamanan atau security memiliki sub tema “Peace, Prosperity and Security”.
“Makna dari peace, prosperity and security, dari segi keamanan, Indonesia senantiasa memprioritaskan kawasan yang aman, damai dan stabil, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa-bangsa Asia Tenggara,” ujar Panglima Laksamana Yudo, di Nusa Dua Badung Bali, Rabu (7/6/2023).
Karena itu, untuk mewujudkannya, Indonesia memerlukan dukungan melalui kerja sama dengan negara-negara anggota dengan tetap berpegang pada sentralitas ASEAN.
“Terutama mempromosikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacifik yaitu cara pandang tentang kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, bebas, dan inklusif,” tukasnya.
Hal ini tentunya membutuhkan kontribusi ASEAN dalam mempertahankan perdamaian kawasan di mana ACDFM menjadi pusat dari kerjasama militer yang dibentuk di ASEAN.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), juga mengaku bahagia atas keikutsertaan negara Timor Leste pada pertemuan ACDFM tahun 2023.
Menurut Panglima TNI Yudo Margono, hal ini sebagai bentuk suport dukungan Indonesia kepada Timor Leste sebagai keluarga baru.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, sejumlah kesepakatan juga telah diambil pada pertemuan ACDFM kali ini, di antaranya adalah mendukung perluasan kerja sama ASEAN dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific in defence perspective (AOIP).
Indonesia sebagai inisiator AOIP, memandang pentingnya pendekatan ASEAN terhadap Indo-pasifik dari perspektif pertahanan, khususnya kerja sama pertahanan dengan mitra dialog ASEAN, yang telah berkontribusi besar dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran dunia.
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia) dapat memperluas lingkup kerjasama ke dalam 4 pilar utama, yaitu: Kerjasama Maritim, Konektifitas, Sustainable Development Goals, dan Kerja Sama Ekonomi.