Manggarai Timur,SUARAINDONESIA1 – Perang dingin partai koalisi kemenangan paket pengusung Andreas Agas dan Stefanus Jaghur, atau yang disebut ASET terus bergulir. Partai pengusung PKS, PBB dan PAN tentunya sedang jalankan lobi dengan caranya masing – masing untuk rebut kursi kosong Wakil bupati (Wabup), sepeninggalan Almarhum Stefanus Jaghur itu.
Beberapa nama pun mulai muncul ke publik.sebut saja Siprianus Habur (PBB) , Heremias Dupa (PAN), Abubakar Nasidin dan Jemian Usman (PKS). Untuk rebut kursi kosong.
Hal tersebut tentunya menjadi, prihal menarik untuk dihayati dalam dinamika politik internal partai pengusung. Apakah mereka masih solid ?, pertanyaan ini tentunya berkecamuk dalam pikiran, bagi segelintir pendukung setia paket ASET kala itu.
Masa jabatan Wabup yang tersisa, jelang Pilkada 2024 itu telah menjadi boomerang, bagi kesetiakawanan dan solidaritas partai pengusung, seperti sedia kala.
Baca: Dinas PU-PR Pultab, Berhasil Mendorong Tiga Ruas Jalan Untuk Ditangani Balai Jalan Maluku Utara
Sebut saja dari politisi Partai Bulan Bintang (PBB), Siprianus Habur, telah sampaikan secara gamblang bahwa dirinya siap untuk mengisi kursi kosong Wabup Matim. Hal tersebut benar adanya, karena PBB merupakan salah satu partai pengusung.
Dilansir dari pemberitaan Posflores.com, saat ditemui di kantor DPRD Matim, Selasa 19 April 2022, Sipri Habur mengaku siap apabila diberikan amanah untuk mendampingi Agas Andreas disisa masa jabatan Jaghur Stefanus.
“Tergantung kesepakatan dari tiga partai pengusung ini yakni PBB, PKS dan PAN. Hanya kalau menurut regulasi yang diusung itu harus dua orang, entah dari PBB, PKS maupun PAN nanti tergantung kesepakatan. Kalau dipikir hari ini, Bupati Matim kitakan ketua PAN. Kalau saya dari PBB jelas kalau ada ruang pasti siap,” kata Sipri.
Terkait isu yang beredar bahwa Pengurus Partai PAN yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Matim, Heremias Dupa juga disinyalir berpotensi menggantikan Jaghur Stefanus dikursi Wabup Matim, Sipri Habur menyebutkan bahwa puncak untuk menentukan figur pengganti Jaghur Stefanus adalah saat pelaksanaan paripurna Dewan diwaktu mendatang.
“Selain regulasi partai pengusung ini harus perhatikan etika juga. Apakah PAN juga mau Bupati dan Wakil Bupati ? , semuanya di dia dan lepas kami yang lain. Kan tidak ada hitungan pertimbangan wilayah”, katanya.
Ia sampaikan juga, kalau mau jujur, rata–rata ketua partai pengusung paket Aset kemarin dari wilayah utara semua ego.
“Semua harus ikuti regulasi, tidak ada perhitungan pertimbangan wilayah. Jadi jangan ego”, ujar Habur kala itu saat diwawancarai Wartawan.
Berbeda dengan sikap Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejaterah (DPD PKS) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka usulkan dua nama ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk menggantikan Jaghur Stefanus di kursi Wakil Bupati (Wabup) Matim.
Hal itu disampaikan Ketua DPD PKS Matim, Abubakar Nasidin, ia mengaku, pihaknya telah mengirimkan dua nama ke DPW PKS NTT dan ke DPP di Jakarta.
“Dari internal PKS sendiri, saya sendiri selaku ketuanya di Manggarai Timur ini memang sudah mengajukan dua nama yakni nama saya sendiri dan Pak Jemain Usman ke DPW dan DPP untuk jadi Calon Wakil Bupati. Nanti dari PKS, penetapan terkait siapa yang jadi Wakil Bupati menggantikan Pak Stef ditentukan oleh Pimpinan Partai tingkat atas,” kata Abubakar, dilansir dari PosFlores.com.
Sementara itu, dari Partai Amanat Nasional (PAN) hasilkan sikap politik dalam Raperda Partai , mengusungkan nama Heremias Dupa yang sekarang menjabat Ketua DPRD untuk mengisi kursi kosong Wabup tersebut.
Nama Siprianus Habur dari PBB dan Usman Jemain dari PKS adalah pemain lama di percaturan politik Pemilihan Legislatif (PiLeg) di tingkat daerah. Keduanya telah nikmati tiga periode kursi empuk di lembaga dewan. Sementara Heremias Dupa, adalah orang muda yang telah nikmati dua periode berjalan dan menjabat sebagai Ketua di lembaga tersebut saat ini.
Pertarungan politik tingkat elit lembaga Dewan Manggarai Timur ini, menjadi perhatian gratis untuk dipertontonkan.
Proyek Pokir Gagal Heremias Dupa
Di tengah hiruk pikuk perebuatan kursi kosong Wabup Matim, ada hal menarik yang tentunya kita serapi bersama. Nama Heremias Dupa dan Siprianus Habur disebut – sebut dalam polemik proyek yang bersumber dari Pokok – pokok pikiran (Pokir) DPRD. Hal tersebut disoroti dari gagal secara kualitas proyek Pokir yang diperuntukkan kepentingan Daerah pemilihan (Dapil).
Paket proyek rabat beton diduga milik ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa ambruk terbawa banjir pada beberapa pekan yang lalu. Dilansir dari pemberitaan KoranFlores, menurut kontraktor pengerjaan paket proyek tersebut, proyek yang menghabiskan dana Rp. 71.000.000 tersebut mengaku bahwa dirinya mengerjakan paket proyek rabat dari dinas PUPR.menurut kontraktor pengerjaan paket proyek tersebut, proyek yang menghabiskan dana Rp. 71.000.000 tersebut mengaku bahwa dirinya mengerjakan paket proyek rabat dari dinas PUPR.
Ia kerjakan proyek yang lokasi di Desa Torok Golo, Kecamatan Ranamese,Kabupaten Manggarai tersebut berdasarkan gambar yang berikan oleh Dinas PUPR Manggarai Timur.
” Kami bekerja sesuai gambar yang berikan oleh pihak dinas. Kami tidak mungkin bekerja di luar apa yang telah ditentukan. Dana pada waktu itu hanya senilai Rp. 71.000.000, sisa dana pemeliharaan hingga saat ini hanya sisa Rp. 4.000.000,”.
Lanjut dia, jika diminta untuk dikerjakan lagi maka hal tersebut sangat tidak mungkin dengan melihat kondisi kerusakan rabat yang hancur, seperti yang teman-teman lihat di lokasi proyek,” ungkap NH kepada Media ini Jumat, ( 3/06/2022).
Lebih lanjut dirinya berujar, seharusnya dari awal pihak dinas terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang, sebab proyek rabat menuju Desa Torok Golo merupakan Daerah Aliran Sungai( DAS) yang berlokasi tepat di samping Cross Way Wae Musur.
Sementara itu Pengawas swakelola Dinas PUPR Ade Putra, selaku yang bertanggung jawab atas proyek tersebut membantah bila proyek dikerjakan tanpa adanya perencanaan yang matang.
Heremias Dupa, ketika ditemui oleh media, Selasa, 7 Juni 2022 kala itu, menjelaskan bahwa paket proyek yang dikerjakan oleh NH adalah paket proyek yang diberikan oleh Yeremias kepada Dinas PU pada Pokir di tahun 2021.
” Sebenarnya proyek itu adalah bentuk perhatian saya kepada warga desa Torok Golo. Sangat disayangkan ketika pengerjaan baru dua minggu, sudah diterpa banjir. Waktu itu pihak Kontraktor sudah melakukan perbaikan tapi rusak lagi. Mestinya perencaan di awal pengerjaan harus benar-benar matang. Secara teknis pihak perencana paling tahu, tetapi secara kasat mata kita bisa melihat apa yang terjadi saat ini. Mestinya diawal perencanaan pengerjaan rabat harus rapat tebing, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada rabat. Namun yang terjadi pengerjaan rabat malah menimbulkan jarak dari tebing sehingga pantulan air ketika banjir menghantam dari dua sisi yakni dari sisi kanan dan kiri. Maka tidak heran timbul kerusakan,” ungkap Yeremias.
Pemberitaan soal Pokir Heremias Dupa kala itu, telah menyita perhatian publik Manggarai Timur, meskipun terkesan dengan pagu anggaran yang sedikit. Hal tersebut tentunya telah membuka wawasan masyarakat bahwa Pokir itu bukan sesuatu yang dirahasiakan. Ini tentunya menjadi prestasi yang luar biasa di lembaga dewan DPRD Manggarai Timur. Titip dan saling menitip proyek itu adalah hal yang lumrah.
Pokir Gagal Siprianus Habur
Selain HD, Politisi senior Siprianus Habur juga dikaitkan dengan proyek Pokir tembok penahan tanah (TPT) .Berlokasi di Desa Tango Molas,Kec Lamba Leda Timur TPT yang baru dikerjakan akhir tahun 2021 menyita perhatian publik, bagiamana tidak?, belum berjalan setahun TPT tersebut ambruk.
Sipri Habur yang diketahui sebagai salah satu calon isi kursi kosong Wakil Bupati Matim itu, dinilai telah gagal awasi proyek Pokir di wilayah dapilnya.
Proyek itu merupakan pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) di ruas jalan yang menghubungkan Mawe menuju Lawir tepatnya di Rewung Desa Tango Molas.
CM warga Kecamatan Lamba Leda Timur, kepada media ini, Sabtu (02/07), menuturkan, sudah ratusan juta uang yang digelontorkan, diduga dikerjakan asal jadi, pasalnya, belum setahun proyek itu ambruk.
CM sampai-sampai ia mempertanyakan, pembangunan yang sejatinya untuk rakyat banyak itu menguntungkan siapa?
Menurutnya, meski dibangun di tahun 2021 lalu, proyek tersebut hanya untuk menghabiskan uang negara, karena tidak ada asas manfaat.
“Proyek itu menghabiskan uang negara sekitar 400 juta. Sebagai masyarakat, kami tentu sangat kecewa. bangunan yang bernilai ratusan juta di daerah ini yang mubazir. Hingga kini tak kunjung bermanfaat dan hanya menjadi monumen belaka. Padahal semua itu dibangun dengan uang rakyat,” ujarnya.
Dari ulasan tersebut di atas, menyadarkan kita bahwa dari beberapa figur Calon Wabup Matim adalah orang – orang terpilih, bak susahnya mencari jarum ditumpukkan jerami.
Loyalitas, kemampuan serta kecerdasan dari mereka tidak diragukan lagi guna dampingi Ande Agas di waktu yang tersisa. Tentunya kita berharap, Siapa pun yang lahir dari dinamika politik di lembaga Dewan adalah pilihan yang tepat untuk masyarakat Manggarai Timur. Wakil Rakyat jadi Wakil Bupati itu fenomenal dan keberuntungan.
Akhirnya, kita sampaikan apresiasi untuk PKS, PBB dan PAN. Selamat mencerna politik yang sehat dan berwibawa moral untuk lembaga DPRD dan masyarakat Manggarai Timur.
Penulis : carles marsoni
sumber berita lainnya : Yopie Moon, Ketua Aliansi Jurnalis Online (AJO) Manggarai Timur.