SuaraIndonesia1, Penajam, Kaltim – Akibat intensitas hujan yang tinggi dan adanya air pasang laut, di tiga wilayah sekitar kawasan penujang Calon Ibu Kota Negara (IKN) Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) direndam banjir.
Bencana banjir yang terjadi sejak Jumat (7/1/2022) kemarin sekitar pukul 12.30 WITA hingga 19.30. WITA tersebut merendam puluhan rumah warga di Desa Telemow, Desa Binuang, dan, Kelurahan Pemaluan Kecamatan Sepaku, PPU. Akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Sekitar tiga wilayah yang tergenang banjir diantaranya Desa Telemow, Desa Binuang dan Kelurahan Pemaluan di Kecamatan Sepaku yang terkena banjir akibat curah deengan insensitas tinggi ditambah dengan pasang air sungai pada Jumat kemarin,” ujar Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana pada Dinas Sosial PPU, R. Agus Purwanto, kepada awak media, Sabtu (8/1/2022).
Baca: Tenaga Honorer Daerah di Rumahkan Sampai Ada Ketentuan Kembali
Agus Purwanto menjelaskan bahwa bencana banjir di dua Desa dan satu Kelurahan tersebut terjadi sejak hari Jumat kemarin sekitar pukul 12.30 WITA, hujan turun dengan intensitas tinggi. Sekitar pukul 20.00 Wita hujan berangsur reda, tetapi terjadi luapan air dari sungai setempat.
Akibat pasang air laut dan hujan yang cukup deras sehingga aliran air sungai meluap dan merendam dua rumah yang dihuni dua Kepala Keluarga (KK) di RT 03, lalu RT 04 dua rumah juga dengan dua KK, lalu RT 07 rumah milik satu 1 KK dan RT 08 meredam 18 rumah dihuni 18 KK. Ketinggian air ketika itu ketingian air mencapai 50 cm di halaman rumah dan 30 cm di dalam rumah warga,” urainya.
Agus Purwanto menambahkan, kejadian bencana yang sama, , juga terjadi di Kelurahan Pemaluan dan Desa Telemow. Ada satu RT dengan 11 rumah milik 11 KK yang terdampak di Kelurahan Pemaluan. Sementara ketinggian air di halaman rumah korban mencapai kurang lebih 50 centimeter dan dalam rumah lebih kurang 30 centimeter.
Sedangkan di Desa Telemow, juga hanya di RT 01 terdampak banjir namun merendam tiga rumah yang dihuni enam KK. Sementara ketinggian air sekitar 40 centimeter di halaman dan dalam rumah warga,” katanya.
Banjir itu karena guyuran hujan deras dengan durasi lama, sehingga mengakibatkan air sungai meluap. Ini berdampak pada naiknya permukaan air pada halaman dan rumah warga yang berada di wilayah rendah atau di pinggir aliran sungai.
Agus mengungkapkan, akibat banjir tersebut berdasarkan hasil pantauan pihaknya di lapangan untuk kerusakan rumah tidak ditemukan. Begitu pula dengan kerusakan fasilitas umum yang disebut nihil sejauh ini. Petugas juga tidak menemukan adanya korban jiwa atau warga yang mengalami luka-luka.
Banjir rata rata di Sepaku selama tiga jam dan sekitar pukul 21.30 WITA banjir berangsur surut. Desa Binuang, Desa Telemow dan Kelurahan Pemaluan, Sepaku itu lokasinya cukup jauh dari lokasi pembangunan kawasan IKN.
Setelah mendapatkan laporan dan masyarakat pihaknya (Dinsos) bersama dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung datangi lokasi bencana serta berkoordinasi dengan perangkat pemerintahan di lokasi bencana. Melakukan pendataan bersama warga terdampak banjir. Termasuk membantu warga mengamankan barang-barang berharganya ke tempat aman,” tutup Agus Purwanto. (bbm)*