Lahat – Suaraindonesia1, Meski Perusahaan Listrik Negara, PT. PLN Persero saat ini telah melaksanakan transformasi pelayanan berbasis digital, kecurangan pada perusahaan BUMN ini masih kerap terjadi. Bahkan, hal itu diduga dilakukan oleh oknum bekerjasama dengan karyawan PLN.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya terus mendapat laporan pengaduan carut marut yang terjadi di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelanggan (UP3) Lahat, dan disinyalir terjadi juga di 158 UP3 dan ULP 840 se Indonesia, jelas Sanderson Syafe’i, ST. SH, Kamis, (03/02).
Baca: Gardu Meledak 2 Kali, Mengakibatkan Listrik Pasar Girian Padam
Bahkan, digitalisasi pelayanan berbasis digital di PLN sendiri membuat masyarakat yang tergolong gagap teknologi (gaptek) menjadi target oknum tersebut, terang Sanderson.
Di balik permainan oknum yang mulai dari mengaku karyawan PLN di lapangan, diduga kuat ada permainan juga di kantor PLN sendiri. Sebab, setiap pelanggan yang melakukan pasang baru harus menandatangani kontrak berisi syarat dan ketentuan menjadi pelanggan yang dibubuhi materai, imbuhnya.
Jika meteran listrik tersebut keluar tanpa ditandatangani oleh pelanggan yang bersangkutan, lantas siapa yang bermain di dalamnya agar meteran listrik tersebut keluar. Kuat dugaan, bahwa aksi tersebut juga ada kerja sama dengan orang yang di kantor ULP PLN, ungkap Sanderson yang bersertifikat kompetensi ketenagalistrikan.
Laporan pengaduan yang teranyar ke YLKI Lahat, terkait alamat tertera di kWh tidak sesuai dengan tempat pemasangan dan konstruksinya tidak menggunakan grounding. Pada kWh tertera jalan lingkar luar namun kWh meter terpasang di GH PLN Lembayung, hal inilah yang menguatkan dugaan telah terjadi dan berlangsung lama di tubuh PLN, tegasnya.
Dimana instalasi tenaga listrik yang seharusnya memuat detail informasi dari sebuah instalasi tenaga listrik. NIDI digunakan sebagai prasyarat untuk permohonan Sertifikasi Laik Operasi (SLO), tapi hal ini masih terjadi APP Palsu terpasang, pungkas Sanderson.
Sementara Direktur Utama PT. PLN (Persero), Darmawan Prasodjo melalui GM UI S2JB, Bambang Dwiyanto saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, hanya dibaca hingga berita ini diterbitkan.
Selain itu Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail, Mohammad Munief Budiman, saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, bungkam seribu bahasa hingga berita ini diterbitkan.
Ditempat terpisah, Bapak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ir. Arifin Tasrif, melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Rida Mulyana, MSc, saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA staffnya, hingga berita ini disiarkan hanya dibaca.
Dilain tempat, Polisi listrik atau Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Madya Elif Doka Marliska saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, ternyata no WA juga sudah diblokir. (Red)