Boalemo – Suaraindonesia1, Terkait dengan dugaan pengeroyokan yang menyeret nama Oknum Polisi ZI alias DI bertugas di Polda Gorontalo bersama beberapa warga Desa Rejonegoro Kecamatan Paguyaman, terhadap Korban berinisial FS alias Lefi yang juga sebagai warga Paguyaman, telah melakukan musyawarah secara kekeluargaan, hingga melahirkan surat pernyataan untuk berdamai.
Walau begitu, Oknum Polisi DI berusaha untuk mengklarifikasi apa yang sebelumnya dikatakan Korban kepada wartawan terhadap dirinya melakukan pemukulan berulang-ulang merupakan suatu kekeliruan.
DI menjelaskan, bahawa pada saat itu dirinya ditelepon oleh salah seorang warga Rejonegoro untuk melakukan pengamanan terhadap korban yang diduga sudah dipengaruhi Minuman Keras (Miras) dan menerobos buka tutup ruas jalan yang sementara dikerjakan, sehingga itu korban beradu mulut dengan warga yang melakukan penjagaan dilokasi, dan akhirnya beberapa warga memukulnya.
Baca: Mempunyai Ikatan Keluarga, Pelaku Dan Korban Pengeroyokan Di Kecamatan Paguyaman Akhirnya Berdamai
“ Kejadian awal jam 08 malam itu, saya belum ada, nanti warga menelpon saya dan baru saya langsung ke TKP,” Jelasnya
Masih lanjut DI, bahwa pada kejadian kedua kurang lebih pukul 23 malam yang sama, korban kembali dengan didampingi satu orang aparat TNI yang piket pada malam itu, untuk melakukan perdamaian dengan beberapa warga yang diduga memukul korban.
Sesempainya di lokasi tersebut, tiba-tiba korban kembali diserang beberapa warga yang memukulnya pada awal kejadian. Herannya kata DI, korban tersebut melontarkan makian (kata kasar) terhadap dirinya yang usai melerai perkelahian itu.
” Padahal saya ini hanya melerai pak, tiba-tiba Lefi ini memaki saya, disitulah saya tampeleng (Tampar) korban ini, ” Jelas DI
Tidak hanya itu kata dia, orang tua korban pun (red Eman) merasa berterima kasih kepada kedua aparat TNI atau Polri yang melakukan pengamanan serta menghetikan peristiwa pengeroyokan yang menimpa Anaknya. Entahlah apa yang terjadi kepada anaknya jika tak ada Aparat Polisi dan Tentara di TKP, sementara kondisi pada saat itu dalam situasi yang sangat kacau.
Dari penelusuran Awak Media, mendapatkan keterangan dari Kepala Dusun setempat, Aripin Moko, pada saat peristiwa awal berada di lokasi tersebut.
Aripin mengatakan, benar bahwa korban itu sudah dipengaruhi Miras, dan Ia pun sempat di “Syok” oleh korban, namun Ia tidak menanggapi kata-kata dari korban.
Lanjut dikatakan Aripin bahwa yang melerai peristiwa tersebut adalah adiknya sendiri yang benama Eman. Aripin pun sempat mengarahkan Eman untuk mengantar korban yang diduga sudah dipengaruhi Miras.
“ Kejadian awal itu saya sendiri berhadapan langsung, saya saja dia syok, baru saya lihat ada dua anak muda itu yang ba pukul, ba tendang pa dia (korban),” Kata Aripin kepada Wartawan
Pada peristiwa kedua terjadi dimalam yang sama, Aripin sempat mendekati kerumunan tersebut, namun dirinya tidak sempat melihat lagi beberapa orang yang telah memukul dan mengeroyok korban.
“ Saya lihat ada ti komandan disitu (Kerumunan TKP) tapi saya tidak dapa lia itu orang ba pukul pa korban.” Ungkapnya
Sementara itu, Supardi Dama alias Dedy kepada media mengatakan bahwa dirinya yang meminta Oknum Polisi untuk datang ke TKP, untuk mengamankan masaalah yang terjadi
“ Jadi Polisi ini cuma ba kase aman, kita yang telpon ti Komo untuk kase aman masaalah, ” Kata Dedy
Dikerumunan itu, Dedy melihat langsung, Oknum Polisi hanya melerai masaalah yang sementara terjadi
“ Pas pelaku 2 orang ada ba pukul pa korban ini, komandan bilang, sudah jo… wey sudah jo…, ” Ungkap Dedy seraya mengulangi kata-kata Oknum Polisi yang sementara melerai peristiwa pemukulan terhadap korban
Dikatakan Dedy, 2 orang pelaku yang diketahuinya itu, tak lagi melanjutkan aksi mereka terhadap Korban.
“ Abis itu, Korban ini langsung ba maki pa Komandan, Disitu komandan ada tampeleng (Tampar) ini pelaku, ” Ungkap Dedy
Menurut pengakuan Dedy, usai kejadian itu Oknum Polisi tersebut sudah menggandeng dan memeluk korban untuk saling bermaafan.
Walau peristiwa ini sudah sempat heboh dan beredar di beberapa media online sebelumnya, kedua belah pihak sudah melakukan perdamaian dihadapan Pemerintah Desa Bongo Nol dan Pemerintah Desa Rejonegoro.
Pewarta MM