Bitung – Suaraindoneaia1, Kepala kepolisian Resort Kota Bitung AKBP Alam Kusuma S Irawan SH SIK MH kunjungi pasar meminta pedagang dan komunitas pasar memperketat Prosedur kesehatan, dalam melawan dan mengantisipasi penyebaran virus covid 19 Dikota Bitung.
Hal ini ditegaskan Kapolres dalam dialog dengan pedagang pasar selaras serta komunitas pasar winenet, disela sela penindakan penertiban pemblokiran, kemarin saat kunjungi pasar.
Dihadapan pedagang Kapolres meminta, agar pedagang tetap mempertahankan suasana kondusif pasca pandemi, dengan menerapkan standart prokes yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. “ semua masyarakat harus disiplin karena ada kekhawatiran gelombang ke 3 pandemi.
Baca: Ketua Umum PBTI: Mari Kita Dukung Program Pemerintah, Design Besar Olah Raga Nasional
Pasar harus ketat diawasi karena menjadi lokasi prioritas pelaksanaan vaksin” tegasnya. Dalam kesempatan itu Kapolres juga melakukan sidak didalam pasar kepada sejumlah pengunjung yang tidak menggunakan masker saat berjualan dan berbelanja. “ harus pakai masker dan proaktif untuk divaksin.
Sejauh ini pihak kepolisian menjadi motor utama pemerintah untuk mengejar standart 80% herd Immunity. Karena itu semua pedagang harus divaksin” demikian Kapolres dihadapan pedagang.
Dalam sidak kali ini Kepolisian menemukan lemahnya standar prokes didalam pasar.
Kapolres menemukan banyak pengunjung tidak taat menerapkannya. Bahkan banyak pedagang ditemukan belum divaksin. Alasannya beragam. Mulai dari mengidap penyakit, hingga takut disuntik saat kunjungi pasar.
Bahkan beberapa pedagang kepada Kapolres mengaku tidak suka divaksin karena berbagai informasi Hoax tentang resiko vaksinasi. Kapolres meminta kepada Pengelola pasar untuk aktif memberikan sosiliasasi kepada pedagang. Terutama Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), untuk memberikan pengertian.
Sementara Ketua Komisariat Pasar Selaras Winenet, APPSI Bitung Tamrin Bandu, kepada Kapolres menjelaskan “ APPSI sudah mempelopori kegiatan vaksinasi seluruh pedagan.
Namun memang tidak mencakup sebagian besar pedagang”. Menurut Tamrin banyak kendala yang dihadapi. “waktu vaksin yang bersamaan dengan aktivitas berdagang, dan kurangnya kesadaran pedagang” tegasnya. Namun vaksinasi tetap masih digalakkan.
Bahkan APPSI Kota Bitung memiliki program kerjasama dengan Setiap puskesmas yang memiliki wilayah pasar, untuk aktif menjadwalkan kegiatan vaksinasi.
(Aten SK)