Matim – Suaraindonesia1, Salah satu masalah ketatanegaraan yang cukup menyita perhatian publik dalam beberapa minggu terakhir yaitu pengisian jabatan Wakil Kepala Daerah, seperti Wakil Gubernur, Wakil Bupati atau Wakil Walikota.
Sala satunya Jabatan Wakil Bupati Manggarai Timur, sejak ditinggalkan Jaghur Stefanus 30 maret 2022 belum terisi hingga saat ini, meski sempat mengalami tarik menarik kepentingan di antara partai politik pengusung.
Situasi ini patut menjadi perhatian karena berkaitan erat dengan jalannya roda pemerintahan di daerah.
Pemuda asal Kab Manggarai Timur pun menduga ada pembiaran dalam hal jabatan wakil bupati yang kosong hingga hampir lima bulan lamanya setelah Jaghur Stefanus Meninggal.
Baca: Ketua LPKNI DPD Tanggamus Soroti Dugaan KKN di Pekon Sidodadi oleh Kepala Pekon.
” Sebagai Pemuda Manggarai Timur di kota Palopo, kami prihatin dengan situasi di Kab Manggarai Timur . Kami menduga ada proses pembiaran dalam mengisi kekosongan jabatan Wabub Matim, sehingga ada ketimpangan dalam pemerintahan, itu yang kami lihat. Kabupaten Matim “pincang” karena belum ada wakil bupati,” ujarnya kepada suaraindonesia1.id pada sabtu (09/07) sore.
Melalui Telepon selulernya Remigius mengatakan, siapa saja boleh menjadi wakil bupati asalkan punya komitmen yang kuat untuk membangun Kabupaten Manggarai Timur .
“Saya berharap DPRD Matim bisa mendorong ini, jangan diam saja. Siapa saja yang berkompeten bisa jadi wakil bupati, kita kembalikan kepada partai pengusung yang akan diserahkan ke DPRD untuk digodok,” kata anggota Generasi Anti Narkoba Nasional Reimigius Magung itu.
Cemik juga berharap agar peran partai koalisi pendukung yang memenangkan pasangan di atas itu bisa segera mencari figur yang tepat dan merakyat .
Dikatakan, pihaknya juga menginginkan peran aktif DPRD Kabupaten Manggarai Timur agar tidak tinggal diam dalam persoalan ini. ” kata Cemik
Ini sangat terkesan justru parpol-parpol pengusung seakan-akan membiarkan kekosongan wabub Manggarai timur ini.
Padahal informasinya kemarin suda ada beberapa nama yang di usung namun sampai sekarang tidak ada kejelasan.
Bagi saya , jika ini lama dibiarkan maka disinilah kita melihat kegagalan tanggung jawab dan kepedulian pimpinan parpol pengusung. Hal ini karena menyangkut kondisi pemerintahan dan pelayanan di Manggarai timur .
Penulis : Carles Marsoni