SuaraIndonesia1. Tangggamus – Dua Warga pekon pematang nebak Kecamatan Bulok, Abdul Falah alias Adung (47) dan Antawi (48) tertimbun longsor saat melakukan penambangan Ilegal di daerah pegunungan ruguk desa Pekon Doh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus. Minggu, (28/11/21).
Berdasarkan penelusuran awak media di lapangan, bahwa Peristiwa Longsor tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 26 November 2021 sekitar siang hari.
Sementara itu menurut keterangan dari salah satu kerabat Korban, bahwa korban yang bernama Abdul falah alias Adung diceritakan tewas ditempat dan Antawi (48) mengalami luka serius akibat tertimbun longsor yang saat ini masih di rawat di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu.
Baca: 3 Wanita Bandar Sabu Di Bekuk Satresnarkoba Polres Tanggamus
Sumiati (41) selaku istri almarhum Adung saat dihubungi dirumah kediamannya dipekon pematang nebak, ia mengatakan bahwa suaminya bekerja di pertambangan tersebut sudah berjalan sekitar 4 bulan.
“Ya bang, Suami saya bekerja disana sudah berjalan 4 bulan, dan pada saat itu dia ngomong ke saya sebagai juru masak di pertambangan tersebut dan saya tidak mengetahui siapa bosnya,”kata Sumiati.
Selanjutnya Sumiati juga menjelaskan, bahwa bertepatan pada malam Jum’at sekitar jam 00.00 Wib ia mengalami gelisah, dan saat itu warungnya baru selesai di tutup, dan tiba – tiba salah satu kerabatnya yang bernama Rodiyah datang untuk memberitahukan peristiwa musibah tersebut.
“Saya menerima kabar tersebut langsung menangis dan saat jenazahnya datang dalam keadaan sudah di bungkus kain kafan, sebab di urus di rumah orang tuanya,”jelas Sumiati.
Ditempat yang sama Amran (65) selaku paman korban, ia menambahkan bahwa atas kejadian longsor tersebut ia selaku pamannya tidak mengetahui secara pasti atas peristiwa musibah yang menimpa keponakannya tersebut.
“Semalam itu ada Utusan dari saudara Fendi datang kesini untuk menyampaikan belasungkawa dan sekaligus menitipkan uang 1 juta untuk keluarga disini,”ujar Amran.
Lalu Amran juga menceritakan bahwa sosok yang bernama Fendi menitipkan salam kepada utusannya tersebut bahwa mereka akan bertanggung jawab atas musibah tersebut.
“Saya juga belum mengenal siapa itu Fendi, tau nama tapi tidak tau orangnya, dan dia orang mana aslinya,”tutup amran.
(Yuliar).