Exclusive Content:

Kisah Nelayan, Diduga Dinas Perikanan dan Pangan Patok Uang Rp.10 Juta

Kisah seorang nelayan bernama Indra, yang merupakan tulang punggung...

Pj Bupati Bogor Tampung Aspirasi Masyarakat Dramaga

Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, melakukan kunjungan kerja ke...

DPO Tersangka Korupsi di Dinas PUPR Pasbar Ditangkap

DPO Korupsi Lapangan Tenis Indoor Pasbar, Riko Antoni yang...
BerandaDAERAHMengenang 8 Tahun Banjir Bandang kota Manado

Mengenang 8 Tahun Banjir Bandang kota Manado

Author

Date

Category

 

Manado – Suaraindonesia1, Mengenang banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi 8 tahun silam, tepatnya 15 Januari 2014. Kota Manado saat ini dilanda hujan deras sejak malam hingga Sabtu (15/1/2022) dini hari. Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa hari belakangan

Banjir bandang kala itu menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya bukan hanya di Kota Manado sebagai ibu kota provinsi, namun juga sampai daerah penyanggah lainnya seperti Kota Tomohon, Minahasa dan Minahasa Utara.

Mengenang banjir
Data Pos Komando Tanggap Darurat Pemerintah Kota (Pemkot) Manado mencatat, korban bencana tersebut sebanyak 86.355 jiwa dari 25.103 Kepala Keluarga (KK). Mereka merupakan kelompok rentan yaitu bayi/balita 2.373 jiwa, ibu hamil 347 jiwa, lansia 2.348 jiwa, orang cacat 88 orang, orang sakit 265 jiwa.

Baca: Seminar Kecantikan Bertajuk “Glowing Bersama Sukses Berjemaah”.

 

Sementara korban meninggal dunia sebanyak 18 orang. Rumah hanyut mencapai 840 unit. Tak hanya itu, sebanyak 3.688 unit rusak berat, 1.966 unit rumah rusak sedang, 4.789 unit rumah rusak ringan, 27 unit masjid rusak, 29 unit gereja rusak dan 99 sekolah rusak.

Mengenang banjir
Ketinggian banjir di beberapa tempat melebihi atap rumah, ada yang sampai setinggi 3-4 meter. Derasnya sapuan air yang datang dari luapan lima sungai besar secara bersamaan yang mengakibatkan kawasan perkotaan luluh lantak.

Baca: Polda Sumbar Amankan Ribuan Minuman Beralkohol tidak Miliki Izin

Selain itu, musibah itu menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana di wilayah yang terkena bencana. Setelah itu banjir dan disusul terjadinya longsor yang mengakibatkan kerugian dengan perkiraan sebesar Rp1,8 triliunMengenang banjir

Data kerugian tersebut merupakan gabungan laporan kerusakan semua infrastruktur di Manado, mulai dari rumah penduduk, jalan, jembatan, drainase, tanggul sungai, talud sungai, sarana publik seperti gedung sekolah, Puskesmas, rumah ibadah hingga pasar tradisional.

Peristiwa tersebut menjadi sejarah kelam dan masih sangat membekas bagi warga Manado. Linimasa sosial media facebook hari ini dipenuhi postingan warganet yang mengenang peristiwa kelam tersebut.

“Memperingati Bencana tersebut, Manado Sulawesi Utara 15 Januari 2014 Kita Berdoa Semoga Kota Manado Di Lindungi Allah SWT Dari Bencana Amin Ya Robbal Alamin,” tulis akun Fahresa Podungge, Sabtu (15/1/2022).

“Hari ini, teringat kembali peristiwa yang melanda kota Manado tahun 2014 yang lalu, hanya bisa berucap “Tuhan Yesus Kristus Baik,” tulis akun Alfrido Lalinsa.
Rahma, salah seorang warga Kelurahan Tikala Ares mengatakan tragedi banjir bandang itu tidak akan dilupakan dan masih membekas hingga sekarang ini.

“Karena seumur-umur, belum pernah alami tragedi seperti itu, yang tadinya rumah belum pernah kena dan akhirnya ketinggian air sampai empat meter, pasca tragedi itu jadi pengemis karena makanan tidak ada, 10 hari lampu mati. Tapi semoga tidak akan terulang lagi tragedi yang memilukan itu,” ucapnya.(wahid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent posts

Recent comments