Majalengka, suaraindonesia1.id Pekerjaan hotmix jalan yang bersumber dari Dana Desa Tahap 1 Tahun 2022 Desa Sutawangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Diduga Mark Up anggaran.
Pasalnya, Saat tim awak media investigasi ke lokasi pembangunan, pekerjaan hotmix tersebut belum genap satu bulan pekerjaannya sudah hancur. Dan juga diduga terlihat dari kualitasnya pembangunan tersebut diragukan, panjang, lebar, dan tebalnya pun diragukan kurang dari ketebalan 3 cm.
Tak hanya itu, di papan proyek pun untuk volume hanya bertuliskan total volume saja tanpa di tuliskan panjang dan lebar, dan jelas ini patut untuk dipertanyakan.
Baca: Kader Minta Pinhar PPP Kota Tak Membual Soal Usulan Pergantian Wakil Ketua I Dekot
Untuk melengkapi pemberitaan, tim awak media pada Hari Jumat Tanggal 25/02/2022, mendatangi kantor Desa Sutawangi Kecamatan Jatiwangi, bermaksud untuk menanyakan jenis Hotmix nya apa ? Pekerjanya berapa orang ? Lama pekerjaan tersebut berapa hari.
Namun sewaktu tim awak media ke Kantor Desa, Kepala Desa sedang tidak ada di tempat dan menemui leading sektornya yakni ambang Arif Purnama. Jumat, (25/02/2022).
Arif Purnama Kaur Ekbang, mengatakan bahwa pekerjaan itu volume Panjangnya 282 m, Lebar 2.5 m, Tinggi 3 cm, jenis hotmix nya HRS (Lataston) dengan pekerjaan selama 4 hari, adapun pekerja semuanya itu total 15 orang kebetulan dari warga juga ada swadaya.
“Kebetulan kemarin tuh di papan proyek, di tuliskan volume cuma 282 m2, kami pun klarifikasi kepada rekan-rekan media bahwa totalnya itu 705 m2”. Bebernya.
Ketika tim awak media menanyakan kepada ekbang, bahwa hitungan tonase keseluruhannya setelah di hitung tim awak media itu cuma menghabiskan kurang lebih 48 Ton.
Ekbang menjawab, kami hanya sebagai pelaksana tidak lebih ke sana ada tim ahli, lebih baiknya silahkan ngobrol aja kepada yang punya kewenangan yakni kepala desa. Kebetulan kalau sekarang kepala desa belum datang.”jawabnya ekbang.
Sedangkan, setelah di estimasi oleh tim awak media jika mengacu kepada hitungan PUTR dan SBD Kabupaten Majalengka, maka perinciannya seperti ini (P.282xL.0,25xT.0,3xindex 2,3=dibulatkan 48,5 Ton). Jadi untuk pekerjaan jalan hotmix di Dusun 3 Desa Sutawangi Kecamatan Jatiwangi itu hanya menghabiskan tonase kisaran 48,5 Ton dikalikan dengan harga per ton untuk hotmix jenis HRS sesuai dengan SBD Majalengka yaitu Rp.1.350.000, maka hasilnya untuk anggaran pekerjaan hotmixnya/pengaspalannya dengan panjang 282 M itu diduga hanya menelan anggaran sekitar Rp.65.475.000.
Di tambah lagi dengan biaya mobilisasi, setum+operator, dan HOK jika dikerjakan selama 4 hari itu hanya mengabiskan kisaran anggaran sebesar Rp.11.050.000 ditambah dengan biaya pembelian hotmix jenis HRS sebesar Rp.65.475.000 dengan total semuanya Rp.76.525.000.
Sedangkan, jika melihat anggaran dari papan proyeknya itu anggarannya sebesar Rp.104.479.280 dan disinyalir terjadi mark up anggaran sekitar Rp.27.954.280.
Sementara itu, sampai berita ini dimunculkan belum ada komentar apapun dari kepala desa, dan tim awak media masih berupaya untuk meminta komentarnya dari Kepala Desa, di telepon di WA pun kepala desa tidak menjawab.
Dibalik itu semua tim awak media bertanya-tanya kemanakan dugaan kelebihan anggaran tersebut, apakah anggaran Dana Desa ini hanya untuk dijadikan ladang bisnis demi meraup keuntungan pribadi ?
Dan berharap atas apa temuan media ini baik pihak APH maupun dinas terkait untuk turun tangan dan menindak tegas jika terbukti terjadi dugaan penyelewengan Dana Desa. Report, Jerry Patty