Pemerintahan Desa Mundam Marap Kecamatan Ipuh siap mendukung Program Nasional, atau Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di bidang ketahanan pangan.
“Kami Pemerintahan Desa Mundam Marap, dalam bidang ketahanan pangan, sekaligus mendukung program nasional, akan menjalan program penggemukan sapi dan penanaman jagung,” kata Sekretaris Desa Dedi Riansyah di kantornya, 19/02/25.
Ia juga mengungkapkan, kegiatan Ketahanan Pangan Desa Mundan Marap sudah ditetapkan dalam APBDes TA 2025, berupa pengadaan bibit sapi senilai Rp.354juta, dengan terbitnya Permendes No 3 Tahun 2025, belum bisa direalisasikan.
“Jadi dengan keluar Permendes yang baru, agar sesuai aturan tersebut, harus melakukan perubahan APBDes, karena perubahan baru bisa setelah enam bulan ditetapkan APBdes, diperkirakan di bulan Juli ketahanan pangan direalisasikan”, ungkap Dedi.
Baca Juga: Pemdes Mundam Marap Dukung Program Nasional Ketahanan Pangan
Mewakili Kepala Desa Eko Saputra, Sekdes Dedi Rianysah menjelaskan, sesuai dengan aturan kegiatan ketahanan pangan berupa tanaman holtikultura dan dilaksanakan oleh BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
“Sesuai dengan peraturan Kementerian Desa No 3 Tahun 2025, anggaran ketahanan pangan 20% dari Pagu Dana Desa senilai Rp.142.000.000., untuk penggemukan sapi dan holtikultura berupa komoditi jagung,” jelasnya.
Diterangkan Sekretaris Desa Mundam Marap Dedi Riansyah menyampaikan, Dana Ketahanan Pangan Rp.142 juta dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Jadi kita menyesuaikan dengan peraturan terbaru, maka kegiatan program ketahanan pangan relaisasinya melalui BUMDes, maka dana Rp.142 juta, dialokasikan pembiayaan ke BUMDes dalam bentuk penyertaan modal,” terang Dedi.
Baca Juga: PT. DDP Tanam Jagung, Bentuk Dukungan Program Asta Cita Presiden Prabowo
Lebih lanjut, Dedi Riansyah juga menyampakan, untuk kegiatan tanaman holtikultura di lahan milik BUMDes dan masyarakat.
“Lahan kita siapkan luas, ada yang milik BUMdes dan lahan milik masyarakat, jadi untuk tanaman jagung minimal satu hektar,” pungkasnya mengakhiri.