Padang I Suara Indonesia – Kemacetan lalu lintas saat libur lebaran merupakan hal yang tidak terelakan di jalur jalan utama di Sumatera Barat. Sebagai upaya mengurangi macet saat libur lebaran 1444 Hijriah, Pemprov Sumbar melakukan uji coba jalur one way atau satu arah Bukittinggi-Sicincin dan sebaliknya
“Uji coba akan dilakukan Sabtu (8/4) mulai pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB. Tujuannya kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy,untuk melihat seberapa efektif kebijakan jalur satu arah ini bisa mengurangi kemacetan di jalur Bukittinggi-Padang dan sebaliknya
Saat uji coba ini Audy Joinaldyberharap agar para pengguna jalan “ dapat mengikuti simulasi dan arahan petugas di lapangan,” katanya, Kamis (6/4).
“Uji cobal itu juga sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terkejut dan bereaksi berlebihan saat kebijakan dilakukan pada libur lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah,” ujarnya.
Audy Joinaldy menjelaskan one way adalah sistem yang dilakukan untuk merekayasa arus lalu lintas dengan merubah jalur dua arah menjadi jalur satu arah. Sistem ini dilakukan untuk menambah kapasitas jalan, sehingga bisa mengurangi kemacetan.
“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat libur lebaran, kemacetan parah selalu terjadi di jalur Bukittinggi-Padang. Untuk itu katanya perlu dicarikan solusi agar libur lebaran tahun ini bisa lebih nyaman. One way adalah salah satu upaya alternatif untuk mengatasi hal tersebut,” katanya.
Rekayasa arus lalu lintas yang akan dilakukan itu, untuk pengendara dari arah Padang menuju Bukittinggi diarahkan untuk tetap menggunakan jalur utama Padang-Sicincin-Padang Panjang- Bukittinggi, jelasnya.
Sementara bagi pengendara dari Bukittinggi ke Padang, dialihkan ke jalur Malalak-Sicincin. Pengendara akan diarahkan menuju jalur Malalak (ke arah Matur) saat sampai di Simpang Empat Pasar Padang Luar. Dan pada Simpang Tiga Malalak, pengendara diarahkan belok kiri ke arah Sicincin.
Pengendara bisa memilih untuk masuk ke jalur utama sesampai di Sicincin dan melanjutkan perjalanan melewati Lubuk Alung hingga Padang. Namun demikian ada juga jalur alternatif menuju Pariaman dan keluar di Bandara Internasional Minangkabau.
“Pada jalur ini akan disiapkan rambu-rambu yang bisa dipedomani pengendera. Selain itu disiapkan juga petugas untuk memandu pengendara”. ujarnya.
Audy mengatakan ada beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut, terutama untuk masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur one way karena harus memutar jauh untuk sampai tujuan.