SuaraIndonesia 1.id, Samarinda, – Kembali terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Belum lama ini gudang penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Jalan Jakarta 1, RT 14, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang didatangani Polisi, Jumat (19/8/2022) sekitar pukul 20.00 WITA.
Dalam pengungkapan, petugas mengamankan seorang pria berinisial RC (43) yang saat itu berada di gudang tersebut bersama barang bukti berupa 2 unit truk warna kuning plat KT 8999 CN dan KT 8708 V, 1 unit mobil tangki warna biru putih KT 8356 LU, 7 tandon kapasitas 1.000 liter, 2 drum warna merah putih, 1 drum warna biru, 5.400 liter BBM jenis solar bersubsidi, 1 selang warna kuning dan mesin alkon (alat penyedot air).
Berdasarkan pantauan di lapangan, jika di dalam gudang penyimpanan solar tersebut terdapat beberapa tandon kapastitas 1.000 liter serta beberapa drum warna biru, serta 1 unit truk fuso dan 2 unit truk diduga untuk mengetap BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Baca: Buntut Dari Ucapan ‘GOBLOK’, Forum Wartawan Peduli Tanggamus Akan Aksi Damai
Pada Sabtu (20/2022) kemarin, awak media korankaltim.com mencoba mencari informasi terkait gudang penyimpanan tersebut, dan menurut salah satu warga sekitar menyebutkan jika aktifitas di gudang solar itu sudah berjalan dua bulan belakangan. “Kalau gudang ini sekitar dua bulanan ya,” katanya.
Ia pun menyebutkan setiap harinya banyak truk diduga pengetap datang untuk menyetor solar ke gudang tersebut dimana per liternya dihargai Rp9.500 sementara di SPBU harga solar hanya Rp5.500.
Pengepulnya disini, mereka bayarnya ke pengetap Rp9.500, setelah kuotanya cukup ya langsung dibawa, gak tahu kemana, mungkin ke perusahaan-perusahaan,” terangnya.
Pria tersebut juga mengungkapkan, jika truk-truk yang datang tersebut mengetap ke sejumlah SPBU sekitar dan kemudian menjual ke pengepul.
“SPBU-nya ya dimana-mana, ada yang dari Sungai Kunjang, Rapak, ya mungkin ini juga salah satu penyebab solar selalu habis dan orang yang betul-betul perlu (solar) tidak dapat,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terkait pengungkapan adanya gudang penampungan solar tersebut, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli membenarkan dan saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
“Benar, sudah kami tindaklanjuti, dan ini masih kami dalami lagi ya, ada beberapa yang perlu dilengkapi,” ucapnya singkat, Minggu (21/8/2022).