SuaraIndonesia1, Balikpapan, Kaltim – Polisi akhirnya meringkus seorang sopir truk yang melakukan pengetapan solar subsidi di SPBU KM 9, Balikpapan Utara pada Rabu (30/3/2022). Pelaku berinisial CT (42) ini kedapatan mengisi solar subsidi dengan jumlah yang tidak seharusnya alias berlebih.
Bermula dari laporan masyarakat bahwa adanya pelaku usaha yang menjual solar subsidi. Polisi pun langsung melakukan penyelidikan di SPBU yang ada di Balikpapan. Hasilnya satu truk berwarna kuning nopol L 9608 UT melakukan pengisian dengan jumlah berlebih.
“Setelah selesai mengisi, truk ini berhenti di pinggir jalan. Pas kami periksa ternyata ada dua tangki fungsinya mengalirkan solar subsidi.
Jadi yang harusnya 200 liter, dia bisa isi sampai 400 liter,” kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo saat press rilis di Mapolda Kaltim pada Kamis (31/3/2022).
Baca: Sidang Kasus Pungli PTSL Sungai Kapih di PN Tipikor Samarinda, Ada Tiga Katagori Pungli
Dari keterangan pelaku, solar subsidi tersebut rencananya akan dibawa ke tempat penampungan di kawasan KM 13.
Nantinya solar tersebut akan dijual ke tempat-tempat industri seperti sawit ataupun batu bara.
“Pasti arahnya kesana. Karena adanya disperitas harga, jadi kemungkinan akan dijual ke industri. Kalau nggak ya buat apa dia begitu, lebih baik kan beli langsung ke Pertamina,” ungkapnya.
Polisi akan melakukan pengembangan kasus pengetapan ini, mulai dari tempat penampungan hingga tempat modifikasi truk. Meski begitu, polisi belum mengetahui apakah ada keterlibatan oknum petugas SPBU atau tidak.
Sementara masih kami dalami, sebab ini kan baru ditangkap kemarin. Yang ditemukan baru satu, tapi kami akan telusuri semuanya sampai ke tempat dimana dia modifikasi,” tegasnya.
Area Manager Communications & Relations Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam memberantas mafia solar subsidi.
Sebab sudah beberapa bulan terakhir ini antrean solar cukup panjang di beberapa titik pengisian SPBU. Hal ini terbukti dengan terungkapnya pelaku pengetapan solar bersubsidi.
Ya mungkin ini jadi salah satu penyebab antrean panjang yang selama ini terjadi. Kami apresiasi buat aparat kepolisian yang bergerak cepat.
Karena memang saat ini solar subsidi sedang disorot, bahkan hasil Rapat Dengar Pendapat DPR RI juga menduga ada yang seperti ini,” pungkas Satria. (bbm)*