spot_img
BerandaDAERAHSiswa SMP Desa Waikadai Sula Ke Sekolah, Tempuh Jarak 1 Km Lebih...

Siswa SMP Desa Waikadai Sula Ke Sekolah, Tempuh Jarak 1 Km Lebih Demi Sekolah di Desa Tentangga

Author

Date

Category

 

Taliabu, Suaraindonesia1 – Orientasi Pembangunan di Kabupaten Pulau Taliabu yang katanya lebih di prioritaskan pada faktor Pendidikan selama ini ternyata belum sepenuhnya dapat menjawab kebutuhan pendidikan bagi siswa siswa yang tersebar di 71 Desa Kabupaten Pulau Taliabu.

Faktanya hingga memasuki Awal tahun 2022 ini masih saja ada Desa yang belum memiliki lembaga pendidikan sesuai yang dibutuhkan.Siawa

Salah satu desa dari sekian desa yang belum memiliki satuan pendidikan sesuai kebutuhan adalah Desa Waikadai Sula kecamatan Taliabu timur selatan.

Baca: Tahun 2022 Kadis Budpar inginkan Destinasi Wisata dapat meningkatkan PAD kabupaten.

Desa tersebut hingga saat ini belum memiliki satuan pendidikan tingkat SMP atau yang sederajat sehingga siswa siswi SMP asal desa tersebut terpaksa harus bersekolah di desa tetangga yang jaraknya lebih dari 1 kilo meter.

Kepada media ini pekan lalu, Salah satu siswa SMP asal desa Waikadaisula, Yana Kobo mengaku tiap saat mereka ke sekolah dengan berjalan kaki secara bersama-sama dan mereka pun tak jarang memilih untuk tidak masuk sekolah karena jarak faktor tempuh maupun cuaca .

sementara jalan dan jembatan penghubung yang memadai antara Desa Waikadaisula dan Desa Air Kadai belum tersedia,

” tiap hari kita kesekolah jalan kaki dengan teman-teman, pulang sekolah juga jalan kaki sama-sama, kalau air meti (surut) kita lewat pantai, kalau ombak kita lewat jalan di darat. Kalau hujan tidak ke sekolah, nanti kita basah, kalau banjir juga tidak bisa ke sekolah karena belum ada jembatan” Ungkap Yana, Siswi SMP asal desa waikadaisula.

Terpisah, Kepala Desa Waikadai Sula, Lilis Mayau mengaku Di desa yang ia pimpin baru miliki puluhan siswa SMP, dan menurutnya desa Waikadaisula belum pantas memiliki sekolah tingkat SMP karena jumlah siswa yang masih terbatas.

Bagi dia, siswa siswi di desa Waikadaisula hanya membutuhkan jalan dan jembatan yang memadai sehingga dirinya mengaku telah berkoordinasi terkait penyediaan jalan Penghubung yang layak antar dua desa tersebut bersama kepala Desa tetangga tempat dimana puluhan siswa siswi itu bersekolah, namun kepala desa Air Kadai, Jonsin Duwila belum mengiyakan sehingga rencana pembangunan jalan Rabat beton antara dua desa tersebut yang diperkirakan jarak tempuhnya lebih dari satu kilo meter itu belum juga tersedia.

Alhasil hingga saat ini puluhan siswa SMP asal Desa Waikadaisula terpaksa menggunakan bibir pantai sebagai jalan alternatif saat hendak ke sekolah maupun pulang sekolah.

Perjuangan siswa siswi SMP asal desa waikadai Sula sangat tidak berbanding lurus dengan ketersediaan alokasi anggaran dinas pendidikan yang dikucurkan pemerintah untuk kebutuhan pendidikan di daerah ini, sebab di ketahui sejak 2019 lalu DAK Pemkab Taliabu yang di terima melalui Dinas Pendidikan Kabupaten terus meningkat, dimana pada tahun 2019 tercatat dinas pendidikan kabupaten pulau Taliabu mendapatkan kucuran dana DAK lebih dari Rp 33 milyar yang diprioritaskan lebih dari 100 kegiatan pembangunan, dan meningkat menjadi Rp 43 Milyar di 2020. sementara pada 2021 lalu DAK untuk peningkatan pendidikan di daerah itu yang diusulkan Dinas pendidikan Taliabu disetujui Kemendikbud sebesar Rp 47 milyar. (Riski Ode)

Google News

iklan

IKLAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent posts