Exclusive Content:

Mahasiswa GMPRI Protes Mosi Tidak Percaya Disdik Kabupaten Bogor Korupsi

Orasi aksi demonstrasi para mahasiswa usut tuntas korupsi, di...

Marrisa Haque Meninggal Dunia

Artis senior Marrisa Haque meninggal dunia, sang adik, Soraya...

DPD Republik Indonesia 5 Tahun Dipimpin LaNyalla Mahmud Mattalitti

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), masa bakti...
BerandaNASIONALSoal Hepatitis Akut, Kemenkes Diminta Beri Update Berkala Agar Masyarakat Waspada

Soal Hepatitis Akut, Kemenkes Diminta Beri Update Berkala Agar Masyarakat Waspada

Author

Date

Category

 

Jakarta, 6 Mei 2022—Peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Terlebih penyakit yang sedang melanda dunia ini dan belum diketahui penyebabnya diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia diduga akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, penyampaian informasi terkait hepatitis akut yang menyerang anak-anak ini perlu dilakukan secara berkala melalui semua saluran informasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat atas ancaman penyakit yang masih misterius ini. Kewaspadaan masyarakat perlu dibangun karena menjadi strategi pencegahan yang efektif untuk agar penyebaran penyakit ini tidak meluas. Semakin sedikit kasus yang terjadi semakin baik agar penanganan pasien yang diduga hepatitis akut bisa semakin maksimal.Akut

“Karena memang momen saat ini masih libur lebaran, jadi mungkin banyak masyarakat yang belum update soal kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, hemat saya penting bagi Pemerintah terutama Kemenkes untuk terus mengupdate perkembangan atau temuan baru soal hepatitis akut ini agar masyarakat semakin waspada. Selain itu, yang harus terus disosialisasikan adalah gejala-gejala dan tips pencegahan agar anak-anak terhindar dari penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya ini serta langkah atau tindakan yang harus dilakukan jika ada anak kita yang bergejala hepatitis akut”, ujar Fahira Idris di Jakarta (6/5).

Baca: Dinilai Rugikan UMKM, Sultan Minta Pemerintah Menetapkan Aturan Komisi Maksimal Kemitraan Food Platform-UMKM

Menurut Fahira, langkah penting yang juga perlu ditempuh Pemerintah dan pemerintah daerah adalah memastikan semua fasilitas kesehatan bahkan hingga di level paling bawah misalnya puskesmas aware terhadap kasus hepatitis akut. Jika ada pasien terutama anak-anak yang menunjukkan gejala misalnya mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran harus segera mendapat perhatian ekstra dan langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar dan lengkap misalnya rumah sakit. Kesigapan ini penting karena semakin cepat ditangani maka anak-anak yang diduga mengidap hepatitis akut bisa tertolong,” pungkas Senator Jakarta yang juga seorang pemerhati anak ini.

Sebagai informasi, sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus penyakit ini terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.#

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent posts

Recent comments