Suaraindonesia1, Pohuwato – Pembangunan rumah komunitas di Desa Marisa Utara (Marut), Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato kini terus menuai polemik dimasyarakat. Bagaimana tidak, program yang sedianya akan dikerjakan dari Tahun 2020 hingga kini masih belum terlaksana.
Bahkan yang terbaru, pembangunan rumah komunitas di Marisa Utara ini akan dilanjutkan nanti di Tahun 2023.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Pohuwato, Fadli Sanad saat ditemui tim Andalanidn.id, membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pembangunan tersebut belum juga terealisasi dikarenakan pihak Perkim menunggu pematangan lahan yang akan dibangunkan rumah komunitas.
“Untuk perkim sebenarnya tidak ada masalah, bahkan dana untuk program rumah komunitas yang berasal dari dana DAK pusat sudah ada. Hanya saja kami menunggu kesiapan atau pematangan lahan yang akan dibangun tersebut,” kata Fadli.
Ia menerangkan bahwa kondisi lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan adalah daerah genangan. Sehingga perlu clear and clean atau pematangan lahan.
“Iya, makanya kami menunggu pematangan lahan. Artinya lahan yang dipilih berupa lokasi genangan, jadi harus perlu dilakukan penimbunan dan pengaturan saluran pembuangan. Dari perkim sendiri sudah memfasilitasi penimbunan untuk jalan masuk,” terang Fadli.
“Insyaallah akan di anggar lewat dinas PU THN 2023 untuk pembuatan saluranya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kadis Perkim ini mengatakan pembangunan rumah komunitas di Marisa Utara dapat diselesaikan sebagaimana yang ada di desa lain seperti Desa Taluduyunu dan Desa Botubilotahu. Hanya saja perlu adanya keseriusan dari koordinator dan masyarakat.
“Semuanya akan selesai tepat waktu. Hanya saja ini harus ada keseriusan. Terutama terkait pematangan lahan. Makanya saya berharap agar koordinator yang ada di desa dan masyarakat dapat kompak dan bersama-sama menseriusi hal ini,” harapnya.
Terakhir, Fadli menekankan kembali bahwa program pembangunan rumah komunitas ini akan berlanjut, “Program ini akan berlanjut, hanya saja melihat kondisi lahan yang ada maka tidak mungkin selesai di akhir tahun 2022 ini. Sehingga akan dilanjutkan di Tahun 2023,” pungkasnya.
Diketahui, dana program rumah komunitas ini bersumber dari dana DAK pusat, dana bantuan pemerintah daerah serta dana swadaya masyarakat penerima. (Abd)