<
spot_img
BerandaDAERAHWarga Layangkan Surat Mosi Tidak Percaya. Lurah dan Ketua LPM Koto Baru...

Warga Layangkan Surat Mosi Tidak Percaya. Lurah dan Ketua LPM Koto Baru Lakukan ” Teror ” ?

Author

Date

Category

Pasca sekelompok warga layang Surat Mosi Tidak Percaya terhadap kinerja Lurah Koto Baru, Kec. Payakumbuh Timur, Bima Rahmon, kepada Walikota Payakumbuh, 12 Maret 2025 lalu, oknum Lurah disebut- sebut peralat oknum Ketua LPM/ PKK/ Ninik Mamak setempat, Syafriadi dan konco- konconya lakukan teror serta paksa panggil  beberapa warga yang diduga dalang dibalik Mosi Tidak Percaya tersebut.

Berdasarkan copian yang diperoleh wartawan, sedikitnya 40 warga Koto Baru, Kec. Payakumbuh Timur, bertanda tangan pada, Surat Mosi Tidak Percaya, tertanggal 12 Maret 2025 yang di alamatkan Kepada Walikota Cq. Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh.

Kantor Lurah Koto Baru, Kec. Payakumbuh Timur.

Adapun Surat Mosi Tidak Percaya itu warga sebutkan, “Kami yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini tidak menginginkan lagi Lurah Bima Rahmon S.Sos sebagai Lurah Koto Baru Kec. Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh. Hal tersebut karena sosok Lurah tidak bisa menjalankan fungsi sebagai Lurah sebagai berikut :
1.Tidak bisa mengayomi masyarakat dengan sikap yang benar
2. Sikap mengintimidasi dan selalu merasa benar
3. Tidak bijak dan suka memihak pada golongan tertentu.
4. Merasa menguasai segala hal dan menganggap orang lain tidak memiliki kemampuan.
5. Tidak konsisten dengan ucapan dan suka mem orang
dalam forum.

Menurut sumber yang layak dipercaya, Ketua LPM, Syafriadi dan kelompok, disebut- sebut ketakutan dan berusaha membela habis- habisan agar Lurah, Bima Rahmon agar tetap dipertahankan.

Pasalnya, beberapa sumber di Koto Baru, paparkan, warga yang berseberangan dengan oknum Ketua LPM, selain pernah dihebohkan dengan kasus perselingkuhan juga disebut- sebut seabrek dugaan penyimpangan/ penggelapan dana bantuan yang dikomandoi Syafriadi, konon dapat perlindungan oknum Lurah Bima Rahmon, demikian papar sumber.

Dari catatan yang diperoleh wartawan, dugaan penyimpangan/ penggelapan yang dilakukan oknum Ketua LPM dan kelompoknya sebagai berikut :

1. Tidak jelasnya laporan pertanggung jawaban Bantuan Lumbung Desa Pangan Mandiri ( LDPM ), diperkirakan tahun 2013 berupa bantuan Pemerintah Pusat berupa dana Rp.125 juta + pembuatan gudang dan pembelian gabah petani melalui Kelompok Tani” Tapian Agam “.

2. Tidak jelasnya pertanggung jawaban Bantuan sapi untuk anak berkebutuhan khusus, diperkirakan sebanyak 17 ekor, pada tahun 2014.

3.Tidak jelasnya pertanggung jawaban bantuan pemerintah terhadap program sarjana membangun desa (SMD), diperkirakan pada tahun 2013, juga dikelola Keltan Tapian Agam, dan dikoordinir Bunga.

4. Tidak jelasnya pertanggung jawaban bantuan pemerintah terkait Penyelamatan Sapi Bibit dari pemerintah berupa bantuan modal, pembelian sapi bunting, penyediaan kandang dan makanan, pada tahun 2009, senilai Rp.450 juta, juga dipercayakan ke Keltan Tapian Agam, yang masih dikoordinir oknum Syafriadi dan kelompoknya, demikian sebut sumber.

Camat Payakumbuh Timur, Heppy Canda Sayid, ketika dimintakan
tanggapannya seputar adanya pemanggilan terhadap warga yang bertanda tangan di surat Mosi tidak Percaya atas, konon berisi ancaman terhadap warga/ masyarakat Kelurahan Koto Baru, di bantahnya.

“Kami hanya sebatas melakukan pemeriksaan dan mengkonfirmasi kepada pihak- pihak yang terkait, termasuk perwakilan tokoh masyarakat dari LPM, PKK dan niniak mamak serta perwakilan masyarakat yang bertanda tangan surat pernyataan.

Pada intinya lurah dalam menjalankan tugas berusaha sesuai dengan aturan yang berlaku. Hubungan kelembagaan yang ada bersama LPM,PKK RT dan RW secara umum masih berjalan dengan baik.

Memang ada segelintir masyarakat yang kurang puas dengan kinerja lurah karena siapapun tidak akan sempurna terhadap kinerja seorang pemimpin sesuai informasi dari LPM, PKK dan niniak mamak koto baru.

Ada beberapa orang masyarakat yang bertanda tangan kemudian membatalkannya karena merasa tanda tangan yang diminta seharusnya bukan untuk surat pernyataan tersebut.

Dengan adanya surat tersebut menjadi evaluasi bagi masyarakat dan pemerintah agar sama-sama bersinergi dalam melaksanakan program dan pembangunan mulai dari kelurahan.

Mengenai ancaman kami belum mengetahuinya, hanya saja pihak kelurahan dan lembaga Kemasyarakatan Kelurahan pernah menyampaikan berencana juga melakukan konfirmasi dan bermusyawarah agar sama-sama kembali bersinergi serta bersatu membangun koto baru. Hal ini juga sudah kami laporkan kepada bapak sekda Kota Payakumbuh.

Senada Lurah Koto Baru, Bima Rohman, membantah adanya pemanggilan terhadap warga terkait surat Mosi Tidak Percaya terhadap kinerjanya. Kendati dirinya telah dimintakan klarifikasi oleh camat, demikian ujar Bima.

Bima juga membantah pihaknya bekerjasama dengan LPM, PKK dan niniak mamak Koto Baru, disebutkan adanya pemanggilan serta ancaman bagi warga yang bertanda tangan di Mosi Tak Percaya, jika tidak dicabut, kilahnya.

Dilain tempat, baik Walikota, Zulmaeta serta Sekdako Payakumbuh, Rida Ananda yang telah berusaha dimintakan tanggapan seputar adanya ancam/ teror yang dituduhkan oleh kroni Lurah dan LPM, hingga berita ini belum memberikan jawabannya. ( EI )

iklan

IKLAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent posts