15 orang meninggal dunia dan 16 lainnya luka-luka, akibat musibah banjir bandang yang melanda 3 daerah di Sumatera Barat Sabtu malam (11/5), Selain itu jalan negara putus total di Sialaiang dan beberapa jembatan putus serta banyak rumah warga terendam.
Demikian informasi sementara yang diperoleh berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar dan Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukitinggi.
Musibah banjir Bandang Sumbar, yang telah mengakibatkan 31 orang menjadi korban tersebut langsung mendapat perhatian khusus dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, hal itu terbukti saat terlihat turun langsung meninjau beberapa titik bencana.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, juga menyampaikan ucapan duka citanya kepada seluruh keluarga korban yang terdampak bencana.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah, kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga para korban. Semoga, korban meninggal mendapat terbaik di sisi Allah SWT dan yang masih dalam perawatan bisa segera pulih,” ucap Gubernur Mahyeldi di Padang Panjang, Minggu (12/5/2024).
Mahyeldi mengatakan, duka ini bukan hanya duka keluarga para korban tapi juga merupakan duka segenap masyarakat Sumbar.
Mahyeldi Ansharullah berharap, musibah yang silih berganti melanda Sumbar ini, semoga bisa segera berakhir dan dampak fisik yang ditimbulkan akan segera mendapat solusi.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Direktur RSAM Bukittinggi, Busril menyampaikan, hingga pagi ini ada 31 korban yang masuk ke RSAM, dengan kondisi 15 orang meninggal dunia dan 16 lainnya luka-luka.
Adapun rincian daerah asal dari 15 korban meninggal dunia tersebut, yakni 9 orang berasal dari Kabupaten Agam, 3 orang dari Kota Padang, dan 3 orang lainnya belum teridentifikasi.
Sementara 16 orang korban luka yang mendapat perawatan di RSAM, seluruhnya berasal dari Kabupaten Agam.
Busril menyebut, dari total korban luka tersebut 14 di antaranya sudah diizinkan pulang dan 2 lainnya masih dalam perawatan.
“Dari 15 korban jiwa, 12 sudah teridentifikasi, 3 belum. Sementara untuk korban luka 14 sudah diizinkan pulang ke rumah dan 2 sisanya masih mendapat perawatan,” jelas Busril.
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham, menyebut data korban terdampak masih sangat dinamis. Sebab hingga saat ini, pendataan di seluruh tingkatan masih berlangsung.
“Data pasti belum bisa kita rinci, karena masih dalam pendataan petugas di daerah. Data yang beredar saat ini baru bersifat sementara,” katanya.
Ilham merinci, lokasi yang terdampak pada 3 daerah tersebut cukup luas. Di Kabupaten Agam, lokasi yang terdampak itu Sungai Pua, Bukik Batabuah, Kubang Putiah, Maninjau, Koto Tuo, Koto Gadang dan Lasi.
Kemudian di Kabupaten Tanah Datar, lokasi yang terdampak adalah Batipuah, Batipuah Selatan, Singgalang X Koto, Limo Kaum, Koto Laweh, Ai Angek X Koto dan Pandai Sikek.
Kota Padang Panjang, lokasi yang terdampak adalah Silaing Bawah dan Kelurahan Pasar Usang, dan Batas Kota di Kawasan Lembah Anai.
Sementara, akibat dari Banjir yang melanda beberapa daerah tersebut, menyebabkan terputusnya akses jalan utama, hingga saat ini mematikan aktifitas dalam mobilitas warga sekitar.
Pada kesempatan itu, memantau kondisi jalan yang terputus akibat banjir di beberapa daerah Sumbar tersebut, terlihat juga Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar), Brigjen Pol Gupuh Setiyono turun langsung lokasi bencana si beberapa titik.
Saat Wakapolda Sumbar meninjau langsung titik bencana di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, pada Minggu (12/5/2024), terlihat juga ia didampingi oleh Irwasda Polda Sumbar, Brigjen Pol Arif Rahman Hakim, dan beberapa pejabat utama Polda Sumbar.
Pada kesempatan tersebut, terlihat Wakapolda langsung memimpin koordinasi antara pihak kepolisian, tim SAR, dan instansi terkait lainnya untuk melakukan upaya penanggulangan dan pemulihan dampak banjir yang terjadi di beberapa titik di Sumbar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar), Brigjen Pol Gupuh Setiyono saat melakukan tinjauan langsung terhadap kondisi jalan yang putus akibat banjir di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Pada Minggu (12/5/2024), juga menyampaikan, Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) telah mengerahkan ratusan personel ke lokasi yang terdampak bencana untuk memberikan penanganan serta pertolongan terhadap warga, pada Ahad.
Setiyono menjelaskan, sebelumnya ia telah memimpin langsung Apel Pergeseran Pasukan (Serpas) yang telah dilakukan di halaman Polda Sumbar, menandai penggeseran ratusan personel ke lokasi bencana di Sumbar.
Adapun personel yang dikerahkan itu berasal dari Direktorat Samapta, Direktorat Polairud dan Biddokkes Polda Sumbar.
“Personel Polda Sumbar yang dikerahkan itu bertugas untuk membantu berbagai kebutuhan warga yang ada di lokasi bencana,” terangnya.
Ditegaskannya lagi, personel yang dikerahkan tersebut bertugas dari upaya pencarian korban, evakuasi, penyelamatan, pemenuhan kebutuhan makan serta minum warga yang terdampak, dan lainnya.
Dikatakannya, Polda Sumbar juga akan mendirikan sejumlah dapur umum di lokasi bencana untuk kebutuhan konsumsi.
“Selain mengerahkan personel, Polda Sumbar juga menurunkan mobil “water treatment” yang berfungsi untuk penyediaan air bersih kepada warga, kita harus saling bahu-membahu dalam kondisi bencana ini”, terangnya mengakhiri.
(Zoelnasti)