Merangin, suaraindonesia1.id – Pembangunan prasarana pendidikan SMK 10 Kab. Merangin yang bersumber dari dana DAK Provinsi Jambi, di duga menggunakan tanah ronsokan, dan mengabaikan keselamatan para pekerja, 01 september 2022.
Pembangunan prasarana pendidikan di SMK 10 kab. Merangin, dengan nilai Milyaran Rupiah, namun pelasana pekerjaan tidak mengkedepankan kualitas dan Mengabaikan keselamatan para pekerja.
Pasilitas pendidikan sangat di butuhkan oleh Bangsa Indonesia khususnya di kab. Merangin, Provinsi Jambi, setiap pembangunan pasilitas pendidikan harus mengkedepakan kualitas dari bangunan tersebut agar siswa-siswi dan para guru dalam proses pembelajaran merasa nyaman.
Baca: Penambangan Batu Pespar di Kawasan Perhutani di Duga Dengan Dalih Tukar Guling.
Melihat dari pantau wartawan suaraindonesia1.id, pada hari sabtu 01 september 2022, jam 12:34 WIB tidak di temukan pengawas dan ketua/penanggung jawab pekerjaan tersebut di lokasi.
Dalam pantauan suaraindonesia1.id pekerja tidak mengkedepankan sepety keselamatan para pekerja. suaraindonesia1.id melihat secara langsung pekerja tidak memakai helem, rompi, sarung tangan, dan sepatu. Bahkan kami melihatan ada pekerja menggukan sandal jepit sedangkan di lokasi proyek banyak kayu-kayu berserakan bekas bongkaran tiang Mal yang paku banyak menacap berdiri, dan banyak bekas potongan besi baja ringan yang runcing tajam berserakan di areal pekerjaan.
Serta di duga tanah rongsokan bekas galian pondasi di gunakan untuk timbunan tanah lantai. Jika benar tanah tersebut di gunakan tentunya memperaruhi kualitas bangunan tersebut. Dalam RAB sudah ada anggaran khusus untu timbuna tersebut menggunakan tanah super lalu di padatkan agar kualitas lantai nantinya terjamin kuat, tidak gopong sehingga tidak mudah keropos beberapa tahun kedepan.
Dalau pantauan suaraindonesia1.id juga melihat pasir yang di gunakan untuk acian plasteran dinding mengadung banyak unsur tanah, dan di aduk dengan sedikit smen sehinggak acian plesteran dinding tidak melekat semestinya.
Kami mengkomfirmasi kepada kepala sekolah SMKN 10 Merangin Bapak Azhari melalui sambungan telpon beliyau mengatan lagi di jalan, sedang bawa mobil, beliyau juga mengatakan ada ketua di lokasi. ketika kami datang kesekolah meminta izin untuk mengambil dokumentasi, kami tidak menemukan ketua yang di maksud pak kepala sekolah ( Azhari) dan kami juga tidak melihat pengawas, serta konsultannya.
Kami Meminta kepada pihak dinas pendidikan provinsi jambi berserta konsultan pengawas untuk turun mengecek secara langsung ke lokasi. Dan kami juga meminta BPK-P wilayah provinsi jambi untuk mengaudit secara meyeluruh proyek pembangunan prasarana pendidikan SMKN 10 Kab. Merangin yang di maksud.
Mulyadi