Sumba barat daya,Suaraindinesia1-memantau diKecamatan Kodi Bangedo, kabupaten Sumba barat daya, Wartawan Suaraindonesia1.id. sebagai tempat bertugas tersebut banyak sekali gedung sekolah Swasta yang dianggap tidak layak untuk digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Gedung sekolah yang rusak banyak ditemukan seperti atap bocor, dinding lapuk, plafon rusak dan lainnya, sehingga tidak layak lagi untuk digunakan kegiatan belajar mengajar,”
Seperti , gedung sekolah SDK Mata Kapore yang rusak seharusnya Pemerintah Kabupaten Sumba barat daya, diprioritaskan untuk diperbaiki, bukan dibiarkan. Gedung sekolah yang rusak bukan hanya membuat guru dan peserta didik tidak nyaman, melainkan membahayakan keselamatan mereka.
Baca: Bangunan Pustu Dusun I Desa Mata Kapore Memprihatinkan, Pelayanan Kesehatan Terganggu
“Jantung pembangunan sumber daya manusia itu sekolah. Seharusnya gedung sekolah itu tempat yang nyaman untuk mendapatkan pengetahuan,”
Saat ini, dalam. Pantauan Suaraindonesia1 mundur dalam persoalan gedung dan fasilitas pendidikan. Seharusnya, saat ini Pemda tidak lagi membahas permasalahan itu jika pemerintah memiliki sistem perencanaan dan pelaksanaan yang konprehensif untuk meningkatkan sumber daya manusia.
“Saya pikir dari tahun ke tahun yang dipermasalahkan seharusnya tidak lagi soal fisik pendidikan, melainkan mutu atau kualitas pendidikan. Yang terjadi sampai sekarang masih terkutat pada persoalan gedung pendidikan,”
Beberapa Orang Tua Murid yang di Mintai tanggapannya oleh Media ini ia berharap Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumba barat daya yang terpilih pada Pilkada tahun 2018 memperhatikan permasalahan itu. Masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak, mulai dari ruang belajar hingga fasilitas pendidikan.
” Orang tua Murid mengatakan harus mengejar ketertinggalan dalam sektor pendidikan, dimulai dari komitmen pemerintah,” tegasnya.
Lanjutnnya ia berharap Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih pada Pilkada tahun 2018 memperhatikan permasalahan itu. Masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak, mulai dari ruang belajar hingga fasilitas pendidikan.
Pemimpin daerah harus memiliki “grand desain” dalam mengelola sektor pendidikan. Sektor pendidikan harus dikelola secara matang, bukan sporadis.
“Sekolah merupakan wajah daerah ketika orang-orang berbicara soal pendidikan di Wilayah Kab SBD,” katanya.
Menurutnya Anggaran yang di alokasikan pemda untuk sektor pendidikan mencapai 20 persen dari APBD Setiap tahun . Anggaran daerah SBD setiap tahun besar Sekali kalau saya tidak salah uang AnggarannPendidikan miliaran Rupiah
Namun dari sekitar miliaran anggaran pendidikan, tidak secara keseluruhan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, karena lebih dari ratusan miliar dipergunakan untuk membayar gaji guru.
“Sampai sekarang di kanbupaten SBD Khususnya di SDK Mata Kapore masih banyak ditemukan Kerusakan sekolah . Saya berharap ada strategi yang baik dalam membangun SDM diKabupaten SBD, dimulai dari sektor pendidikan,” tuturnya.,Liputan Tibo Suaraindonesia1).