Stres dan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang umum dialami oleh masyarakat, terutama di kalangan remaja.
Pada umumnya hal ini sering terjadi akibat tekanan dari berbagai aspek kehidupan, seperti akademik, hubungan sosial, keluarga, dan perubahan hormonal.
Remaja menghadapi fase transisi yang penuh tantangan sering memicu perasaan cemas, tegang, dan kewalahan.
Bahkan lebih parahnya, pada saat sekarang ini banyak terjadinya peristiwa bundir (bunuh diri) yang mayoritas dilakukan oleh kaum remaja karena depresi, stres dan kecemasan tersebut.
Kecemasan seperti ini terjadi karena, kurangnya keseimbangan rohani, seperti zikir, jarangnya berdoa, atau lemahnya kondisi iman seseorang.
Hingga memudahkan jalan bagi setan untuk menyelipkan bisikannya ke hati kita yang sedang melemah.
Akibatnya dapat menimbulkan perasaan yang mengganggu jiwa dan pikiran, hingga berakhir pada peristiwa yang dapat membahayakan diri seseorang.
Islam merupakan agama yang sempurna, menyeluruh dan menjadi pedoman kehidupan bagi umat manusia.
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kondisi spiritual seseorang, terlebih jika mengalami kondisi hati yang sedang kacau seperti, stres dan cemas.
Islam menawarkan berbagai solusi efektif untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara dzikir.
Dzikir dalam arti sederhana yakni, menyebut asma-asma Allah dalam berbagai kesempatan.
Dzikir dalam arti luas yakni, mengingat segala keagungan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh Allah SWT dengan bertaqwa, menaati segala perintah dan menjauhi larangannya.
Dzikir dapat mengembalikan kesadaran seseorang yang hilang, sebab aspek-aspek dzikir dapat mendorong seseorang untuk mengingat dan menyebut kembali hal-hal yang tersembunyi dalam dirinya.
Saat individu melakukan dzikir, juga dapat mengingatkan bahwasanya di dunia ini segala sesuatu telah diatur oleh Allah SWT dan tidak ada kekuataan apapun di dunia ini kecuali kekuatan dari Allah SWT.
Orang-orang yang melakukan dzikir dengan ikhlas semata-mata karena Allah, tentu akan dapat memberikan ketenangan bagi jiwanya, hingga mereka akan dapat menjalani kehidupan dengan baik.
Dalam Al-Quran dinyatakan ; الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya ; (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Dzikir bisa memelihara kita dari rasa was-was syaitan khannas dan membentangi diri dari maksiat, serta dapat mendatangkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dzikir merupakan metodologi peringatan, motivasi, pengontrolan, dan ibadah kepada Allah SWT.
Dzikir dapat menghantarkan individu ke suatu kondisi kesadaran akan pentingnya dekat dengan Allah.
Setiap bacaan dzikir mengandung makna yang sangat dalam yang dapat menghilangkan dan mencegah timbulnya stres dan kecemasan.
Bacaan yang pertama yaitu, Laa ilaha illallah” artinya “Tiada Tuhan Selain Allah”.
Kalimat ini merupakan kalimat tauhid atau kalimat tahlil yang menjadi pondasi pertama dalam agama Islam.
Adanya pengakuan ber-Tuhan hanya kepada Allah dalam sebuah keyakinan, tentu akan dapat menimbulkan kontrol yang kuat, dapat memaknai dan menerima peristiwa yang tidak menyenangkan ke arah yang lebih positif.
Dan yakin bahwa di dalam hidup ini, sudah ada yang mengatur setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta.
Bacaan yang ke-dua yaitu, Astaghfirullahaladzim, artinya “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”.
Kata “Al Adzim” dalam kalimat ini merupakan sifat Allah yang berarti “yang Maha Agung”.
Astaghfirullahaladzim merupakan salah satu kalimat istighfar yang sering diucapkan oleh umat Muslim.
Istighfar adalah kalimat thoyyibah, yaitu kalimat baik yang dapat diucapkan sehari-hari. Kalimat ini dapat diucapkan kapan saja karena manusia tidak luput dari dosa
Astagfirullahaladzim menurut Yurisaldi (2010) bahwa proses dzikir dengan mengucapkan kalimat yang mengandung huruf Jahr, seperti kalimat tauhid dan istigfar dapat meningkatkan pembuangan karbon dioksida dalam paru-paru.
Bacaan ke-tiga yaitu,Astaghfirullahaladzim, artinya “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”.
Kata “Al Adzim” dalam kalimat ini merupakan sifat Allah yang berarti “yang Maha Agung”.
Astaghfirullahaladzim merupakan salah satu kalimat istighfar yang sering diucapkan oleh umat Muslim.
Istighfar adalah kalimat thoyyibah, yaitu kalimat baik yang dapat diucapkan sehari-hari. Kalimat ini dapat diucapkan kapan saja karena manusia tidak luput dari dosa
Bacaan ke-empat yaitu, Subhanallah, artinya, “Maha Suci Allah”.
Kalimat ini juga dapat diartikan sebagai “Allah Maha Sempurna” atau “Maha Tinggi Allah”.
di mana Allah itu maha suci dari segala sifat yang tercela, suci dari kelemahan.
Maha suci Allah ini bisa juga merasa kagum kepada ciptaan Allah.
Allah itu suci dari kejam, tidak mungkin Dia kejam, karena Dia sangat penyanyang.
Maka dari itu selalu berpikiran positif, karena munculnya respon emosi positif dapat menghindarkan dari gangguan mental dan stress.
Bacaan keempat yaitu,Alhamdulillah, artinya, ‘Segala puji bagi Allah’.
Ini merupakan bacaan tahmid yang bertujuan untuk memuji Allah.
Rasulullah SAW menganjurkan muslim untuk senantiasa membaca tahmid atau setidaknya setelah menyelesaikan ibadah sholat fardu alias wajib lima waktu.
Bacaan ini merupakan sikap bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah.
Efek kebersyukuran atas kesehatan salah satunya telah diteliti oleh Krouse (2006).
Yang membuktikan efek stress pada kesehatan dapat dikurangi dengan meningkatkan kebersyukuran kepada Tuhan.
Bacaan kelima yaitu, Allahu Akbar (اللهُ أَكْبَرُ) artinya, Allah Maha Besar.
Kalimat ini merupakan takbir yang biasa diucapkan oleh umat Islam saat shalat atau berdzikir
Allahu Akbar yang berarti sungguh besarnya kekuasaan Allah.
Kebesaran dan kekayaan Allah sehingga dapat menimbulkan sikap yang optimis.
Sikap optimisme, sumber energi baru dalam hidup dan menghapus rasa keputusasaan ketika seseorang menghadapi keadaan atau persoalan yang mengganggu jiwanya.
seperti sakit, kegagalan, depresi, dan gangguan psikologis lainnya.
Dzikir mempunyai banyak manfaat bagi para pembacanya yaitu:
Pertama, Dzikir mampu menghilangkan kecemasan, hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien yang akan mengalami operasi yang menyatakan bahwa kegelisahan pasien setelah melakukan zikir dalam bentuk istighfar, takbir, tahmid,dan tahlil, sebagian besar pasien tidak mengalami kecemasan dan sebagian lagi mengalami kecemasan ringan.
Ke-dua, ketika berzikir dengan konsentrasi penuh akan menghambat munculnya pemikiran buruk seperti fantasi seksual, karena pengaruh dzikir dapat mengubah pola pikir yang negatif menjadi lebih fokus untuk pemikiran yang positif.
Ke-tiga, membangkitkan semangat hidup ke dalam qalbu, mengurangi kecemasan.
Ke-empat, Ketika seseorang sering berzikir karakteristik atau kepribadiannya akan baik dalam kehidupannya dan selalu menghindari perbuatan dosa yang dilarang oleh Allah.
Zikir memiliki manfaat psikologis dan spiritual ; Secara psikologis, memberikan rasa nyaman. Secara spiritual, memberikan rasa yang lebih dekat dengan Allah.
Dalam perdamaian batin individu yang memainkan peran mendasar adalah keyakinan pada agama, terutama didasarkan pada pernyataan ayat suci Al-quran.
Tidak bisa dipungkiri bahwa, memang keyakinan pada Allah, atau seseorang yang selalu mengingat Allah, ia akan merasakan ketenangan.
Baik mengingat-Nya dalam kondisi senang maupun dalam kondisi yang paling buruk sekalipun. Stres dan depresi misalnya.
Tidak hanya itu, mengingat Allah juga akan membawa kepada Ketenteraman.
Oleh: Khalisah Humaira
Penulis adalah mahasiswa semester 3 Ilmu Al-qur’an dan Tafsir Universitas Islam Negeri Syech. M. Djamil Djambek Bukittinggi Sumatera Barat.