Pati ,Suaraindonesia1. Proyek pembangunan talud di Desa Tayu Kulon Kecamatan Tayu Kabupaten Pati belum selesai dikerjakan namun sudah rusak. Hal itu terlihat dari bangunan yang dikerjakan sudah banyak yang retak bahkan hampir roboh.(24/7/2022)
Amatan media, Proyek yang bersumber dari Bantuan Keuangan untuk sarpras pedesaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2022 dikerjakan secara swakelola dengan anggaran Rp 200 juta.
Proyek talud itu dikerjakan di lokasi jalan usaha tani blok Pontes melalui pelaksana TPK Desa Tayu Kulon memiliki volume P kanan, kiri 205 meter, dan H masing-masing 0,80 M, hanya saja sesuai papan proyek yang tertera tidak disebutkan kapan waktu dimulai maupun berakhirnya pekerjaan tersebut.
Data yang dihimpun ada dugaan Material yang digunakan dalam pekerjaan proyek itu juga diduga tidak sesuai RAB, hal itu terbukti untuk talud yang belum selesai dikerjakan terlihat rapuh dan banyak bangunan yang sudah retak.
“Itu bangunan baru, bahkan pekerjaan juga belum selesai, tapi coba lihat, banyak bangunan yang sudah retak bahkan hampir roboh, sehingga ada indikasi material yang digunakan tidak sesuai RAB,”Kata warga yang melintas.
Baca: Pembelian Solar Bersubsidi Memakai Surat Rekomendasi Kadaluarsa
Sementara salah satu pekerja ketika dikonfirmasi mengaku bahwa proyek talud itu dikerjakan oleh SKL,orang Tayu salah satu anggota DPRD Pati.
Papan informasi di lokasi kegiatan tercantum bahwa dalam pelaksanaan di Kerjakan TPK desa dengan sistim swakelola,tapi ironisnya tak sesui apa yang terjadi.dalam Pelaksana pembangunan yang mengerjakan orang ngagel kecamatan Dukuhsekti.padahal kalau yang namanya swakelola adalah untuk pemberdayakan masyarakat setempat biar bisa meningkatkan perekonomian ,dan bisa mengurangi pengangguran.
Anggaran pemerintah harus di pertanggungjawabkan jangan asal membangun tanpa memperhitungkan kualitasnya,karena ini uang rakyat ,untuk rakyat. terkait pembangunan yang ada di Desa Tayu Kulon Kepala Desa Belum bisa Di temui karena keluarkan kota.(tr)