Exclusive Content:

Kunjungan Swedia ke Indonesia Buat Perjanjian MoU Apa Itu!!

Jakarta - Kunjungan Parlemen Swedia ke Indonesia menjalin kerjasama,...

DPR RI Resmi Menetapkan Penurunan Biaya Haji Kisaran Berapa?

Suara Indonesia1 || - DPR RI resmi menetapkan angka...

Ekskavator Jumali di Sita Polisi Apa Saja Penyebabnya?

Sumbar - Jumali selaku pemilik Ekskavator tambang ilegal galian...
BerandaINTERNASIONALPenangkapan Pemimpin Korsel, Mengalami Kebuntuan

Penangkapan Pemimpin Korsel, Mengalami Kebuntuan

Author

Date

Category

Seoul – Penyidik Korea Selatan mengurungkan penangkapan terhadap Presiden Korea Selatan (Korsel), yang sebelumnya mereka meminta staf dan keamanan kepresidenan untuk mengabulkan keinginannya, (5/1/2025).

Penangkapan terhadap Presiden Korsel Yoon Suk Yeol atas Pemakjulan dirinya, namun hal itu mendapatkan pertentangan dan perlawanan dari militer dan keamanan Presiden, dilansir dari Reuters.

Pengawal presiden Korsel dan pasukan militer menghadang kejaksaan yang mencoba dan hendak menangkap Yoon Suk Yeol.

Bersama penyidik dan jaksa, mereka mengalami kebuntuan pada saat eksekusi penangkapan di kediaman Yoon.

Tindakan yang mereka lakukan mendapatkan perlawanan serta berbalik arah, sehingga terjadi ketegangan kian tak seimbang dari pendukung Yoon dan militer, terhadap penyidik dan kejaksaan.

Peristiwa dramatis ini, menjadi kerumitan bagi penyidik dan kejaksaan, dan tim dari Kantor Investigasi Korupsi seorang (penyidik) mengatakan pada hari Sabtu, (4/1/2025).

BACA JUGA: Presiden Suriah Meninggalkan Kota Damaskus, Pemberontak Kuasai Istana

Dia meminta pelaksana tugas Presiden Choi Sang-mok, dan juga selaku menteri keuangan’, meminta agar dirinya dan keamanan Presiden untuk mematuhi surat perintah tersebut, ujar penyidik.

Namun hal itu mendapatkan perlawanan dan mereka merangsek memukul mundur, para penyidik dan jaksa, seraya berkata untuk segera meninggalkan kediaman Presiden Korea Selatan, ujar militer.

Di hari yang sama dua pejabat tinggi yang menjadi komandan Badan Pengawal Presiden Korea Selatan (Presidential Security Service/PSS), Park Chong-jun dan Kim Seong-hoon menolak memenuhi permintaan interogasi polisi pada Sabtu (4/1/2025).

Kedua pejabat tersebut menegaskan tidak dapat meninggalkan posisi mereka, mengingat pentingnya misi keamanan terhadap mantan Presiden Yoon Suk Yeol.

PSS mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi, dengan polisi untuk menjadwalkan ulang sesi interogasi.

Permintaan ini terkait tuduhan penghalangan komandan pengawal presiden itu, untuk pelaksanaan surat perintah penangkapan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang dikeluarkan Pengadilan Distrik Seoul Barat awal pekan ini. (Saidi – Dikutip dari Reuters).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent posts

Recent comments