Pasaman Barat–Suaraindonesia1, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mengelar rapat koordinasi evaluasi terkait penanganan Bencana alam Gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat, Sabtu (26/2/2022) di Rumah dinas Bupati Pasbar.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi melaporkan dampak bencana gempa yang di timbulkan warga yang di ungsikan berjumlah 10.000 orang yang tersebar dihalaman kantor bupati Pasbar berjumlah 3000 orang, selebihnya lagi di ungsikan kerumah karib kerabat, terdekat bahkan ada yang bertahan di tenda – tenda yang di bangun oleh warga.
Sementara kerugian yang ditimbulkan selain kerusakan infrastruktur dilaporkan sebanyak 4 orang meninggal dunia, 42 dirawat 5 diantaranya di rujuk ke Rumah Sakit M Djamil Padang.
Baca: Pasbar, BNPB RI Serahkan Bantuan Korban Gempa Rp 500 Juta
Untuk sementara kerusakan rumah terdampak lebih 1000 unit rumah, sementara penanganan yang telah dilakukan posko utama di rumah dinas bupati dan menyiapkan dapur umum dan ada 6 titik posko penyaluran bantuan yang tersebar di titik bencana.
Sementara itu, Bupati Pasaman Benny Utama mengatakan, dampak bencana gempa yang terjadi di dua Kabupaten di Sumbar, khusus Kabupaten Pasaman dampak bencana evakuasi warga berjumlah 2500 orang sudah di evakuasi ke tempat yang dirasa aman. Namun sebagian warga juga ada belum mau di evakuasi karena ingin dekat dengan harta benda mereka, namun tetap kita upayakan agar mau mengungsi ketempat yang lebih aman.
“Update korban jiwa hari ini 6 orang meninggal dunia, Luka Berat 5 orang ,35 orang luka ringan dan empat orang warga masih dalam pencarian,” katanya.
Sementara penanganan pengungsian sudah didirikan posko sebanyak 5 titik lokasi pengungsian.
“Tempat pungsian itu diantaranya lapangan bola Kantor Camat Tigo Nagari, namun ancaman lainya jika curah hujan tinggi ancaman galodo atau banjir bandang tetap menghantui warga akibat gempa tersebut,” Ujarnya.
Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Suharyanto menegaskan setiap stakholder segera melakukan pencairan jiwa yang masing dilaporkan hilang, pemenuhan kebutuhan dasar agar sesegara mungkin di distribusikan kepada warga terdampak bencana.
Bantuan awal BNPB Pusat menyerahkan bantuan dana siap pakai masing – masing Kabupaten Pasaman dan Pasbar sebesar Rp.500.000.000 dan sekaligus bantuan logistik lainya.
Sementara untuk penanganan rumah – rumah warga akan dibagi menjadi 3 kewenangan yakni rumah rusak ringan APBD Kabupaten, rumah rusak sedang APBD Provinsi Sumbar dan kondisi rumah rusak berat akan di tangani oleh BNPB Pusat.
Terkait hal demikian pendataan valid jumlah rumah yang rusak agar tuntas selama masa tanggap darurat harus tuntas agar segera dilaporkan ke BNPB dan Pemerintah Provinsi Sumbar.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menegaskan pembentukan posko utama harga mati dibentuk dan selama masa tanggap darurat akan menempatkan satu orang deputi di lokasi bencana untuk penanganan bencana gempa Pasaman dan Pasbar.
ia juga menegaskan agar pendistribusian saluran bantuan agar segera mungkin disalurkan jangan biarkan menumpuk atau tertahan di suatu tempat atau suatu lokasi pengungsian.
Sementara kebutuhan dasar pengungsi harga mati Posko utama segera berdiri, logistik kebutuhan dasar tetap terpenuhi, data valid mesti segera dilaporkan, selanjutnya baru penanganan pembangunan rumah – rumah yang rusak, jangan biarkan masyarakat menderita terlalu lama.
Wagub Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan, terkait pendataan rumah warga agar di tuntas dalam waktu selama 14 hari sejak ditetapkan status tanggap darurat bencana, pendistribusian bantuan dasar agar disalurkan tepat sasaran kepada warga yang terdampak bencana.
Anggota DPR RI Komisi VIII Lisda Hendra Joni menjelaskan, kita sangat apresiasi gerak cepat semua pihak penanganan bencana gempa Pasaman dan Pasaman Barat Mentri Sosial Tri Rismaharini juga telah melakukan kunjungan kerja kelokasi bencana gempa.
Penyaluran kebutuhan dasar agar segera disalurkan kepada warga yang terdampak bencana, terkait rescoveri bencana bisa berulang kembali pembangunan rumah-rumah warga agar di sesuaikan dengan mitigasi rumah tahan gempa di lokasi rawan gempa.
Kepala BNPB Pusat Letjen Suharyanto menghimbau kepada pengungsi karena kita masih dalam masa pandemi covid19 varian omicron.
“Pihaknya menghimbau kepada masyarkat agar tetap menggunakan masker, jaga jarak dan tidak berkerumun,” harapnya. (*)