Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung penuh Program Satu Gugus Depan Satu Produk Wirausaha di Jawa Timur. Ia menilai program itu positif untuk menggeliatkan perekonomian di Jawa Timur.
“Saya kira ini adalah program yang positif dan patut kita apresiasi. Saya mendukung penuh program ini,” kata LaNyalla di sela kegiatan resesnya di Jawa Timur, Senin (13/3/2023).
Menurut LaNyalla, sebagai organisasi kepanduan, Pramuka sudah dikenal oleh publik. Dengan program Satu Gugus Depan Satu Produk Wirausaha yang telah dirancang, Senator asal Jawa Timur itu percaya kiprah Pramuka semakin terlihat.
“Pramuka akan semakin produktif dalam menghadapi tantangan global yang semakin nyata di depan mata. Dan memang inilah sesungguhnya salah satu peran yang harus diemban oleh Pramuka,” tegasnya.
Kendati begitu, LaNyalla menekankan pentingnya program ini memiliki panduan yang lebih terperinci, sehingga kontribusinya semakin nyata untuk masyarakat. “Maka, perlu di-breakdown paket kewirausahaan yang akan dibangun oleh Pramuka itu seperti apa, agar lebih konkret,” saran LaNyalla.
Dengan program Satu Gugus Depan Satu Produk Wirausaha, Katua DPD RI menilai Pramuka melakukan lompatan inovasi yang cukup spektakuler.
Pramuka bisa mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) para anggotanya dengan kekuatan ekonomi kreatif, memperkuat jaringan serta memperkuat kolaborasi untuk mengolah potensi ekonomi para anggotanya.
“Penting untuk melakukan pemetaan kekuatan internal dan eksternal, agar Pramuka bisa mengambil peran yang tepat dalam bidang kewirausahaan sesuai dengan kapasitasnya,” papar LaNyalla.
Sebelumnya, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, H M Arum Sabil mengatakan, melalui program Pramuka Produktif, pihaknya akan fokus membangun jiwa wirausaha peserta didik.
Menjawab tantangan itu, melalui gugus-gugus depan dilakukan pelatihan ketrampilan tidak hanya fisik melainkan juga akademik. Anak- anak muda diajak membangun wirausaha sesuai potensi mereka di wilayahnya masing-masing.
Ke depan, Arum Sabil berharap Pramuka tidak sekadar menyerap pengetahuan pengalaman dan keterampilan.
Akan tetapi bagaimana mengintegrasikan, mengakumulasikan pengetahuan keterampilan dan pengalaman menjadi sebuah wujud pengaruh inovasi baru.(*)
Editor: Khairul Ramadan