Suaraindonesia1, Pohuwato – Banyaknya pemberitaan tentang dugaan kasus kekerasan yang menimpa seorang ibu hamil di Pohuwato, membuat beberapa pihak sangat menyayangkan tindakan yang tidak bermoral tersebut.
Pemerhati perempuan sekaligus Ketua Umum Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Pohuwato, Dra. Hj. Rusmiati Pakaya, M. Pd, turut memberikan komentarnya dalam dugaan kasus tindak kekerasan.
“Sebagai pemerhati perempuan, sayapun yang diberi kepercayaan sebagai Ketua Umum Forum PUSPA menyayangkan hal itu,” ungkapnya, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Soroti Dugaan Kasus Pemukulan Terhadap Ibu Hamil, Sintje Kadji Harap Komnas PPA Turun Tangan
Rusmiyati mengatakan, walaupun sebagai manusia biasa kita punya batas kesabaran hingga berada pada psikologi lelah dan berbuat tindakan-tindakan yang kurang terkontrol, namun kekerasan terhadap perempuan tetap tidak dibenarkan.
“Ketika psikologi mereka sudah lelah dan lain-lain mungkin akan ada tindakan-tindakan yang kurang terkontrol,” ujar Rusmiyati.
“Namun saya menyayangkan ketika tindakan yang kurang wajar itu dilakukan kepada seorang perempuan apalagi dia hamil,” tegasnya.
Ia, juga mengatakan karena masalah ini sudah berjalan maka yang bertindak dalam hal ini bukan Forum PUSPA tetapi P2TP2A, dan secara umum Dinas DP3AP2KB.
“Yang harusnya ada disitu adalah P2TP2A, untuk pendampingan penanganan itu,” jelas Rusmiyati.
Terakhir selaku pemerhati perempuan yang banyak bergelut didunia perempuan dan anak, Rusmiyati berharap agar semua elemen dapat menghargai marwah perempuan.
“Harapan terakhir kami kepada seluruh elemen agar menghormati marwah perempuan, menghormati hak-hak perempuan, dan menghormati citra perempuan,” pungkasnya.
Abd.