Hari itu di Kantor Desa Pulai Payung, awak media berdiskusi soal kebersihan lingkungan dengan Kepala Desa (Kades) Mustarudin.
Kepala Desa Pulai Payung Mustarudin tampak serius, menceritakan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup, terutama dalam penanganan sampah yang ada di Desanya.
“Kewajiban saya menjaga lingkungan hidup, karena itu penting untuk kehidupan,” kata Kades Mustarudin.
Mustarudin menjelaskan kepada awak media, saya peduli terhadap lingkungan hidup, terutama permasalahan sampah.
“Sampah-sampah jika tidak ditangani, akan mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kehidupan kita,” ucapnya kepada awak media.
“Bagaimana kalau kantor ini banyak sampah yang berserakan, dan menyebarkan bau busuk?.., pasti kita tinggal dan bekerja di sini tidak nyaman,” kata Mustarudin memberi contoh.
Haripun beranjak siang, di meja di depan awak media dan sang Kades, telah telah dihidangkan dua gelas kopi dan sepiring pisang goreng, yang dibawa salah seorang perangkat desa dari pasar yang ada di depan kantor sang Kades.
Setelah menghirup kopi dan menikmati goreng pisang, awak media bertanya kepada Kades Mustarudin.
“Apa yang mendorong hati Bapak, untuk menangani sampah-sampah ini…?”, tanya awak media.
“Kepedulian untuk menangani sampah sudah saya dilakukannya sebelum menjadi Kepala Desa. Sampah-sampah ini akan memberikan dampak buruk kepada masyarakat dan lingkungan, pikiran inilah yang menggerakkan saya, ” jawab Mustarudin.
Sambil menikmati hidangan goreng pisang dan segelas kopi, Mustarudin menceritakan, demi menanggulangi penumpukan sampah di desanya, ia rela menggunakan mobil pick up miliknya
“Sampah-sampah di Desa Pulai Payung, terutama di pasar harian sangat banyak, dulu saya menggunakan mobil pick-up saya menjemput sampah dari rumah-rumah, kemudian kita angkut ke tempat pembuangan,” terangnya.
“Ke mana dibuang sampah-sampah itu Pak Kades,” tanya awak media.
“Sampah itu kami buang ke lahan milik perusahaan perkebunan sawit yang ada di Desa Sibak, tapi sekarang ini tidak bisa lagi, namun ada warga dari desa kami yang baik hati, menyediakan lahan di kebunnya untuk menjadi tempat pembuangan,” jawab Mustarudin.
“Terima kasih Pak Sahadi, telah menyediakan lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah saat ini”, ucap Mustarudin.
Hari semakin siang, dan setelah melaksanakan Sholat Dzuhur, pembahasan tentang permasalahan sampah bersama awak media, kembali dilanjutkan.
“Silakan duduk Pak Media, dan kita lanjutkan obrolan kita tentang penanganan sampah”, ucap Mustarudin kepada awak media dan kembali melanjutkan diskusi yang sempat terhenti.
“Sekarang yang kami tangani bukan saja sampah yang di desa kami, dengan menggunakan truk petugas sudah menjemput sampah-sampah di desa tetangga”, kata Mustarudin.
“Jadi sekarang ini penanganan sampah, apa ada unit khusus yang menanganinya”, tanya media kepada Mustarudin.
“Ya Pak, sampah sekarang ini di kelola ole BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), dan Alhamdulillah Bumdes desa kami sudah memiliki armada, jadi setiap hari sampah sudah bisa diangkut ke tempat pembuangan”, jawab Mustarudin.
“Kalau dengan Pemerintah Daerah, apakah mereka memberikan perhatian, karena Bapak sangat perduli pentingnya kebersihan lingkungan hidup”, tanya awak media.
“Ada Pak, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, dan nanti TA 2025 akan dilakukan pembahasan lahan untuk pembangun tempat pembuangan akhir”, kata Mustarudin menjawab pertanyaan media.
“Dan Inya Allah apa yang telah direncanakan oleh Pemda tahun depan benar direalisasikan, itu doa dan harapan kami”, ucapnya.
Mengakhir diskusi dengan awak media, Kepala Desa Pulai Payung, sangat berharap kepada masyarakat untuk mencintai lingkungan hidup.
“Dari semua yang kami lakukan, kami berharap masyarakat mendapatkan edukasi, bahwa lingkungan hidup tempat kita tinggal harus dijaga kebersihannya, jika banyak sampah, akan menjadi sumber bibit penyakit, tentunya akan merugikan kita sendiri”, kata Mustarudin mengakhiri diskusi dengan awak media.