Bitung – Suaraindonesia1, Sejumlah pedagang dipasar ikan Winenet menyambut positif kebijakan perumda Pasar kota Bitung, merealisasikan perbaikan atap pasar ikan 16/12 hari ini.
Harsono Muhammad, tokoh pedagang pasar Winenet menyampaikan hal tersebut, saat ditemui disela sela mengawasi pekerjaan perbaikan atap pasar ikan, di winenet.
“Direktur Utama Perumda menepati janjinya kepada pedagang, hal ini pantas untuk diapresiasi oleh semua pihak”. Katanya.
Sejak dulu janji perbaikan hanya menjadi sorga telinga bagi pedagang. Bahkan pemerintahan sebelumnya hanya sering menerima keluhan, tetapi tidak pernah memperbaikinya.
Padahal setiap musim penghujan, pasti para pedagang sangat terganggu. “perbaikan ini adalah jawaban komitmen Perumda dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia – APPSI kota Bitung, kepada para pedagang pasar diwinenet.
Demikian dijelaskan Harsono yang juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Appsi Propinsi Sulut.
Menurut Harsono, keberadaan Perumda yang nota bene buah pemikiran dari Walikota, harus didukung semua pedagang, agar bekerja maksimal.
“perbaikan ini adalah bukti nyata keberpihakan Perumda Pasar kepada aktivitas perdagangan dikota Bitung”.
Baca: Untuk Mencapai Target Vaksinasi Kapolres Bitung AKBP Alam Kusuma Optimis Berjuang Untuk Masyarakat.
Pantauan media dikawasan pasar, Perbaikan atap pasar ikan Winenet sudah mulai dikerjakan oleh Perumda. Hingga siang tadi 16/12 sejumlah atap yang rusak sudah dibongkar. Dan pergantian material kayu sudah dilakukan.
Direktur Utama Perumda Harto Kahiking menjelaskan, pekerjaan memang dikebut, Dalam rangka menghadapi peningkatan jumlah pembeli dipasar winenet.
“situasi menjelang natal dan tahun baru dipastikan meningkatkan jumlah pengunjung pasar”.
Menurut Kahiking pekerjaan ini menjadi fokus Perumda menjelang akhir tahun. Karenanya Direktur operasional langsung diterjunkan mengawasi semua pekerjaan perbaikan atap.
“ kami sangat peduli dengan kenyamanan pedagang dan pengunjung pasar, makanya fokus kita diakhir tahun adalah menyelesaikan atap pasar ikan winenet.” Demikian penegasan Kahiking.
Dilokasi perbaikan sendiri nampak pekerja konstruksi sangat serius mengerjakan perbaikan atap.
Menurut keterangan sejumlah pekerja, perintah atasan memang dipercepat, mengingat waktu kerja tukang hanya siang hari. Sebab pagi hari tidak bisa dikerjakan, karena pasar dipenuhi banyak pedagang dan pengunjung.
(Aten SK)