Umbu Ngedo, SuaraIndonesia1 – Sesuai Pengakuan dari Pihak Korban Penyerangan Atas Nama Robertus Rehi Mone, Ketika ditemui di Rumah Kediamannya yang beralamat Kalembu Bungga Desa Umbu Ngedo, Pada hari Minggu 24/7/2022 sekitar pukul 16:00 WITA
Robertus Rehi Mone,Menjelaskan Kronolgis Kejadian pada Media SuaraIndonesia1, Rombongan dari Penyerangan atas Nama Honda Pana, bersama Anaknya yang bernama Tari Sole.
Saya sedang Beraktifitas Kerja Penimbunan Tanah sertu, Rumah Mama saya, sementara saya Kerja Kagetnya Rombongan dari Pihak Hona Pana, yang berjumlah belasan Orang datang Masuk Kampung Kalembu Bungga sambil Mengeluarkan Kata -Kata Maki jelas Korban.
Baca: Bupati: Pemkab Tegaskan Lulusan Sekolah Di Aceh Tamiang Wajib Mampu Baca Al-Qur’an.
Karena mereka Ribut-ribut jadi saya tanya pada mereka, ada apa ini tanya ribut-Ribut? tanpa ada jawaban Mereka langsung Melempar Saya dengan Batu dari Hona Pana Sehingga Batu lemparan Kena di Kaki saya bagian Paha ungkap Korban Robertus
Setelah Itu dari Tari Soleh Melempar saya dengan Tombak sehingga Mengalami Luka di bagian Tangan Kanan Atas Musibah yang saya alami Kepala Desa Walla Ndimu Yakobus Dendo Ngara Meminta Bantuan Keamanan dari Polsek Kodi Bangedo tidak Lama Kemudian Pihak Kepolisian Langsung Meluncur di tempat Kejadian Petugas Kepolisian saat mengamankan 2 orang pasca penyerangan warga Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten SBD, Nusa tenggara timur .
Anggota Kepolisian dari Polsek Kodi Bangedo berhasil mengamankan 2 orang pasca penyerangan 2 orang tersebut tengah menjalani tahan.
“Saat ini sebanyak 2 orang Dugaan pelaku Penyerangan sudah di amankan
Dari Hasil Konfirmasi kepala Desa Umbu Ngedo Ia Mengaku Belum tau ada Masalah karena belum ada Laporan kata Kepala Desa Umbu Ngedo,Siprianus Bali Mema,
Menurut Yakobus Dendo Ngara, selaku Kepala Desa Wala Ndimu,Ia Menjelaskan Pada media SuaraIndonesia1, Berawal dari Persoalan Tanah kata kata kades Yakobus pada media ketika di Hubungi Lewat Via telepon Genggamnya.
Kades Yakobus Membenarkan 2 Orang sudah di tahan karena Ini Pidana Murni, Saya tidak bisa tangani lagi karena kasus ini Masuk Rana Hukum Pidana kata kades Wala Ndimu.
Hingga Berita Ini di Publikasikan dari Media Belum berhasil Konfirmasi Ke Polsek Walla Ndimu, Dari Media Menghubungi Kapolesk Wala Ndimu NomerHenponnya tidak aktif.,(Liputan Tibo SuaraIndonesia1).